Kabar ini bahkan sampai ke Tiongkok, membuat media-media di sana khawatir dengan kemungkinan Kevin Diks tampil di leg kedua yang akan berlangsung di Jakarta pada Juni 2025.
Tiongkok Siapkan Strategi Khusus dan Kebangkitan yang Diwaspadai
Timnas Tiongkok menghadapi tekanan besar setelah kehilangan dukungan suporter lokal karena performa buruk mereka belakangan ini.
Pelatih Branko Ivankovic bahkan terancam dipecat jika gagal meraih kemenangan melawan Indonesia.
Meski posisinya di ujung tanduk, Ivankovic tetap optimistis dan menganggap laga ini sebagai ajang pembuktian, dengan menyiapkan strategi khusus yang dirahasiakan.
Di sisi lain, Tiongkok rela mengambil risiko dengan memaksa striker andalan mereka, Wu Lei, yang baru pulih dari cedera untuk segera bermain.
Wu Lei bahkan mendapatkan dua suntikan di lutut untuk meredakan nyeri demi tampil melawan Indonesia.
Shin Tae-yong dan Taktik Rileks Timnas Indonesia
Meski laga ini sangat penting, Shin Tae-yong tetap menjaga suasana latihan tetap santai.
Pelatih asal Korea Selatan itu bahkan kedapatan bercanda dengan pemain seusai latihan.
Para pemain juga terlihat rileks dan penuh semangat, seperti momen ketika Sandy Walsh bercanda mencari matahari yang "hilang" di tengah cuaca mendung.
Namun, Shin tetap menekankan kewaspadaan, terutama karena laga ini akan dipimpin oleh wasit Omar Muhammad Al Ali dari Uni Emirat Arab, yang memiliki reputasi kontroversial dalam memimpin pertandingan. Shin berharap agar wasit tetap adil dan profesional dalam menjalankan tugasnya.
Pertandingan melawan Tiongkok juga menjadi ajang perjuangan bagi para suporter Timnas Indonesia, yang rela menempuh perjalanan jauh untuk mendukung langsung di stadion.
Salah satu fans setia, Fitri Karlina, berbagi kisah perjalanan panjangnya yang memakan waktu 27 jam dari Indonesia ke Tiongkok melalui tiga penerbangan.
Laga melawan Tiongkok menjadi kesempatan bagi Timnas Indonesia untuk memperbaiki peringkat FIFA. Jika berhasil meraih tiga poin, peringkat Indonesia berpotensi naik dari posisi 127 ke 124.