SEWAKTU.com -- Presiden terpilih Prabowo Subianto melanjutkan persiapan pembentukan kabinetnya dengan memanggil sejumlah tokoh dan politisi ke kediamannya di Kertanegara, Jakarta Selatan, pada Selasa, 15 Oktober 2024.
Pertemuan ini bertujuan untuk menentukan komposisi kabinet pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Salah satu tokoh profesional yang hadir dalam pertemuan tersebut adalah Stella Christie.
Ketika ditemui setelah pertemuan, Stella Christie tidak memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai posisi yang ditawarkan kepadanya atau pembicaraannya dengan Prabowo.
Namun, kehadirannya menimbulkan spekulasi bahwa ia mungkin akan menduduki posisi penting dalam kabinet yang akan datang. Lantas, siapa sebenarnya sosok Stella Christie?
Stella Christie adalah seorang akademisi dan ilmuwan di bidang ilmu kognitif, yang merupakan studi tentang pikiran dan otak manusia. Ia memiliki latar belakang pendidikan yang mengesankan, termasuk gelar sarjana dari Harvard University pada tahun 2004.
Baca Juga: Mengenal Sosok Annette Liana Dewi, Aspri Cantik Prabowo yang Sudah Mengabdi 20 Tahun
Setelah itu, Stella melanjutkan pendidikan pascasarjana dan meraih gelar doktor di bidang yang sama dari Northwestern University pada tahun 2012.
Selama karier akademisnya, Stella pernah menjabat sebagai Associate Professor di Swarthmore College, sebuah perguruan tinggi ternama di Amerika Serikat yang dikenal sebagai salah satu universitas terbaik ketiga di negara tersebut.
Selain itu, saat ini ia menjabat sebagai profesor dan ketua penelitian (Research Chair) di Tsinghua University, Beijing, China.
Sebagai seorang ilmuwan, Stella Christie memiliki keahlian khusus dalam bidang ilmu kognitif, sebuah disiplin ilmu yang mempelajari bagaimana manusia dan makhluk hidup lainnya berpikir, serta memahami cara kerja otak.
Ilmu kognitif bersifat interdisipliner karena mencakup berbagai aspek seperti psikologi, neuroscience, linguistik, dan kecerdasan buatan (artificial intelligence).
Dalam pengakuannya, Stella menegaskan bahwa ilmu yang ia pelajari bertujuan untuk memahami proses berpikir manusia, bagaimana informasi diproses oleh otak, dan cara otak beradaptasi terhadap berbagai kondisi.
Baca Juga: Bocoran Desain Samsung Galaxy Z Fold Edisi Khusus: Desain Super Tipis, Kamera 200 MP
Dengan latar belakang ilmu ini, ia berpotensi memberikan kontribusi penting dalam pengambilan kebijakan, terutama yang terkait dengan pendidikan, teknologi, atau penelitian ilmiah.