SEWAKTU.com -- Niatus Sholihah, seorang gadis difabel asal Bondowoso, Jawa Timur, mengalami kisah memilukan dalam hidupnya. Sejak lahir, ia diduga ditelantarkan oleh orang tuanya karena kekurangan fisik yang dimilikinya.
Beruntung, ia dibesarkan oleh kakek dan neneknya, yang merupakan orang tua dari sang ibu. Meskipun telah tumbuh menjadi remaja, Niatus awalnya mengira kakek dan neneknya adalah orang tuanya. Namun, seiring berjalannya waktu, ia mulai menyadari kenyataan pahit bahwa ia memiliki orang tua kandung yang telah meninggalkannya.
Kisah pilu Niatus Sholihah kembali mencuat setelah video penampilannya di acara *Kick Andy* pada tahun 2023 beredar di media sosial. Dalam tayangan tersebut, Niatus menceritakan perjalanan hidupnya yang penuh luka dan tantangan. Ia mengetahui identitas orang tuanya secara perlahan, tanpa ada penjelasan langsung.
"Saya menyadari sendiri, oh iya, ternyata mereka adalah orang tua saya," ujar Niatus dengan getir, Sabtu, 19 Oktober 2024.
Namun, hingga saat ini, belum ada pengakuan langsung dari orang tuanya, terutama ayahnya. Keadaan tersebut sempat membuat Niatus merasa kecewa dan merasa hidup tidak adil. "Di satu sisi, saya sudah diuji dengan perbedaan fisik sebagai penyandang disabilitas. Di sisi lain, saya juga diuji tentang keluarga," ungkapnya sambil menitikkan air mata.
Meskipun begitu, sang ibu pernah menghubungi dan mengakui Niatus sebagai anaknya. Namun, Niatus tetap berharap bisa merasakan kasih sayang orang tua seperti anak normal lainnya. Ia berbesar hati untuk tetap menunggu dan membuka pintu bagi kehadiran mereka.
Sejak kecil, Niatus tinggal bersama kakek dan neneknya yang merawatnya dengan penuh kasih sayang. Sang kakek mencari nafkah dengan berjualan balon keliling, sementara neneknya pernah membuka warung kecil di rumah. Penghasilan mereka tidak menentu, tetapi hal itu tidak menghalangi Niatus untuk mengejar pendidikan. Ia berusaha membantu kakek dan neneknya dengan berjualan sembari bersekolah sejak duduk di bangku SD.
Meskipun hidup dalam keterbatasan, Niatus berhasil menyelesaikan pendidikan hingga lulus SMA. Ia kemudian melanjutkan studi di Universitas PGRI Semarang, jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, berkat beasiswa KIP Kuliah dari pemerintah.
Keterbatasan fisik tidak membuat Niatus menyerah. Meski tidak memiliki tangan yang normal, ia masih mampu menulis dan bahkan menunjukkan bakat di bidang seni, seperti menggambar dan mewarnai. Keuletan dan kegigihannya dalam menghadapi hidup yang sulit telah membawanya meraih berbagai prestasi.
Seiring berjalannya waktu, Niatus memutuskan untuk menjadi seorang konten kreator di platform media sosial seperti TikTok, Instagram, dan YouTube. Konten-konten yang dibagikannya kerap menginspirasi banyak orang dan membantu meningkatkan kepercayaan dirinya.
Berkat kesuksesannya sebagai konten kreator, Niatus mampu memenuhi kebutuhan keluarganya, termasuk merenovasi rumah, membeli perlengkapan rumah tangga, dan melunasi hutang kakek dan neneknya.