SEWAKTU.com -- Mantan Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, resmi ditunjuk oleh Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres sebagai Utusan Khusus PBB untuk Urusan Air.
Penunjukan ini menandai kelanjutan kiprah Retno di panggung internasional, meskipun tidak termasuk dalam kabinet baru Presiden Prabowo Subianto.
Penugasan Retno Marsudi merupakan tindak lanjut dari hasil Konferensi Air PBB 2023, yang menyoroti pentingnya kerja sama global dalam mengatasi krisis air dunia.
Dalam peran barunya, Retno akan bertanggung jawab untuk mendorong sinergi antara pemangku kepentingan di berbagai bidang politik, sosial, dan ekonomi demi memastikan akses air yang berkelanjutan bagi semua pihak.
Sekjen PBB, Antonio Guterres, menyatakan bahwa Retno akan memegang peran kunci dalam mengoordinasikan kolaborasi internasional terkait isu air, mengingat tantangan global yang semakin meningkat terhadap sumber daya air.
"Sebagai Utusan Khusus, saya akan mendorong sinergi antara pemangku kepentingan dalam urusan air," kata Retno dalam pernyataannya, dikutip dari Instagram @jabodetabek24info, Senin (21/10).
Retno Marsudi dijadwalkan mulai menjalankan tugasnya secara resmi pada 1 November 2024.
Penunjukan ini tidak hanya memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional, tetapi juga menekankan peran penting negara dalam mengatasi isu-isu lingkungan dan sumber daya global yang mendesak.
Profil Retno Marsudi
Retno Lestari Priansari Marsudi lahir di Semarang, Jawa Tengah, pada 27 November 1962. Setelah menamatkan pendidikan di SMA Negeri 3 Semarang, Retno melanjutkan studi di Universitas Gadjah Mada (UGM) dan meraih gelar sarjana dalam Ilmu Hubungan Internasional pada 1985.
Ia kemudian memperdalam ilmunya di bidang Undang-Undang Uni Eropa di Haagse Hogeschool, Den Haag, serta mempelajari Hak Asasi Manusia di Universitas Oslo, Norwegia.