SEWAKTU.com -- Ole Romeny, yang merupakan penyerang utama FC Utrecht, dianggap sebagai bagian terakhir dari tim Garuda.
Kehadirannya diharapkan bisa memberikan kekuatan baru di bagian depan, yang selama ini menjadi masalah utama Timnas Indonesia.
Timnas Indonesia kembali melihat harapan besar untuk berkompetisi di Piala Dunia 2026. Namun, cita-cita itu kini tergantung pada pemain penyerang dari Belanda, Ole Romeny.
Baca Juga: Harapan Baru Timnas Indonesia di Piala Dunia 2026 : Darah Indonesia Mengalir di Nadi Ole Romeny
Dengan status sebagai penyerang yang memiliki insting tinggi, Ole Romeny dianggap mampu mengubah cara permainan Tim Merah Putih. Ia adalah tipe "Serigala di Dalam Kotak", pemburu yang skillful dalam memanfaatkan peluang kecil di area penalti.
Proses menjadi warga negara Romeny sekarang sedang hampir selesai. Diharapkan, semua langkah dapat tuntas pada 2025, memberikan kesempatan baginya untuk mewakili Timnas Indonesia di kualifikasi yang akan datang.
Tanda-tanda baik dari naturalisasi Ole mulai terlihat setelah ia bertemu dengan Ketua Umum PSSI Erick Thohir. Dalam postingannya di Instagram, Erick mengekspresikan keyakinan tinggi akan peran Romeny ke depannya.
Baca Juga: Alasan Shin Tae Yong Tidak Mainkan Eliano Reijnders Bikin Melongo
Erick Thohir menegaskan betapa pentingnya kehadiran Ole untuk meningkatkan kesempatan lolos ke Piala Dunia.
Dia berpendapat bahwa tim yang dilatih Shin Tae-yong memerlukan tambahan tenaga di area serangan agar dapat bersaing dengan negara-negara kuat di Asia.
Dengan lima pertandingan masih ada di Grup C, Timnas Indonesia ditargetkan untuk berada di peringkat keempat atau mungkin ketiga. Peringkat tersebut akan membawa Garuda ke babak playoff, yang menjadi satu-satunya jalan menuju putaran final.
Baca Juga: Kapten 'Bang Jay' Idzes percaya Timnas Indonesia bangkit dan belum kehilangan harapan
Namun, kesempatan untuk langsung masuk ke putaran ketiga kini sudah tertutup. Timnas Indonesia harus memanfaatkan setiap pertandingan sisa untuk mendapatkan poin penuh, termasuk melawan Bahrain, Tiongkok, Australia, dan Jepang.
Pertandingan melawan Arab Saudi pada 19 November masih terlalu awal untuk Romeny memulai. Waktu yang terbatas membuat proses naturalisasinya tidak bisa selesai dalam beberapa hari.