"Saya juga meminta Kepala Stasiun untuk tidak ragu menegakkan peraturan terkait pengelolaan sampah, sesuai kebijakan gubernur dan wali kota," katanya.
Kunjungan dilanjutkan ke Terminal Pulo Gebang, yang merupakan salah satu terminal terbesar di Jakarta.
Kepada oengelola Terminal Pulo Gebang, Hanif menekankan tantangan besar dalam mengelola sampah di terminal dengan luas dan volume penumpang yang besar ini.
Untuk itu, ia meminta kepada oengelola Terminal Pulo Gebang untuk melakukan Edukasi Intensif, mengingatkan penumpang dan pelaku usaha di terminal untuk mengelola sampah masing-masing.
Baca Juga: Sinopsis Film The Sentinel Tayang di Bioskop Trans TV: Kisah Agen Rahasia Hadapi Konspirasi Besar
"Kepada pimpinan Terminal Pulo Gebang ini harapan saya tidak bosan bosan untuk mengedukasi. Jadi bak bak sampah tadi di area tertentu seperti di tenan tenan kalau memang memungkinkan tidak perlu disediakan.
Jadi tenan tenan itu yang harus mengelola sendiri tidak mebebankan kepada pengelola kawasan," paparnya.
Ia juga pengelola terminal untuk mengoptimalkan fasilitas sampah dengan menyediakan tempat sampah yang terpisah untuk memudahkan pengelolaan lebih lanjut.
"Di tempat tertentu diperlukan tempat sampah yang lebih komplit paling tidak ada tiga sampah yang berbeda yang memudahkan mengelola lebih lanjut," ucapnya.
Baca Juga: Viral di Medsos, Oknum Polisi di Manado Tertangkap Basah Berselingkuh oleh Istri Sah
Ia juga meminta untuk mengelola Food Waste dengan memanfaatkan area luas terminal untuk menggunakan teknologi komposter agar residu sampah yang dikirim ke Bantar Gebang bisa diminimalkan.
"Saya berharap, Terminal Pulo Gebang dapat menjadi contoh tata kelola sampah yang mandiri, sehingga sisa yang dikirim ke Bantar Gebang hanyalah residu," tegas Hanif.***