news

Cegah Pernikahan Dini, Pj Bupati Bogor Luncurkan Sekolah Pranikah untuk Menekan Angka Stunting

Sabtu, 25 Januari 2025 | 17:31 WIB
Program Sekolah Pranikah Jadi Jurus Pj. Bupati Bogor Turunkan Angka Stunting. (Foto/Humas Pemkab Bogor.)

SEWAKTU.com — Pj Bupati Bogor, Bachril Bakri, resmi meluncurkan program unggulan Sekolah Pra Nikah sebagai strategi menurunkan angka stunting di Kabupaten Bogor.

Program ini digelar di Aula Al Basyariah, Desa Rawapanjang, Bojonggede, Sabtu (25/1).

Bachril menyatakan bahwa program ini dapat menjadi langkah efektif dan masif untuk mengurangi angka pernikahan dini yang menjadi penyebab tingginya kasus stunting di wilayah tersebut.

“Sekolah Pranikah adalah program unggulan Pemkab Bogor yang saya yakini dapat menjadi upaya efisien dalam menekan angka stunting. Jika diterapkan di seluruh kecamatan, program ini juga bisa menjadi percontohan bagi daerah lain di Indonesia,” ujar Bachril.

Baca Juga: Bahas Mekanisme Informasi dan Komunikasi Publik, Diskominfo Kota Bogor Terima Kunjungan Kerja Komisi I DPRD

Program ini merupakan inisiatif Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) bekerja sama dengan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (P2SDM) IPB University.

Tahap pertama pelaksanaan Sekolah Pranikah berlangsung di Pesantren Nurul Sodiqin, Desa Rawapanjang, Kecamatan Bojonggede, pada 25 Januari hingga 16 Februari 2025.

Sebanyak 70 remaja berusia 12 hingga 18 tahun dari Desa Rawapanjang berpartisipasi dalam program ini.

Baca Juga: Dinkes Kota Bogor Siapkan Langkah Antisipasi Hadapi Ancaman HMPV

Acara peluncuran dihadiri oleh Kepala P2SDM IPB University Amiruddin Saleh, Kepala DP3AP2KB Kabupaten Bogor Sussy Rahayu Agustini, perwakilan Pengadilan Agama Cibinong, Camat dan Forkopimcam Bojonggede, Ketua MUI Bojonggede, Kepala Desa Rawapanjang, serta para peserta Sekolah Pranikah.

Fokus pada Pencegahan Pernikahan Dini

Bachril menegaskan pentingnya program ini sebagai upaya preventif untuk menekan angka pernikahan dini, yang menjadi faktor signifikan dalam tingginya prevalensi stunting di Kabupaten Bogor.

“Dengan adanya Sekolah Pranikah, kami optimis dapat menurunkan angka pernikahan dini sekaligus mengurangi kasus stunting,” tambahnya.

Selain itu, Pemkab Bogor juga telah meluncurkan program Rumah Cegah Stunting (Ceting), yang memberikan makanan bergizi dan vitamin kepada anak-anak stunting selama 30 hari.

Halaman:

Tags

Terkini

KPK Gelar OTT di Banten, 9 Orang Langsung Diamankan

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:42 WIB