“Kombinasi kedua program ini diharapkan dapat mempercepat penurunan angka stunting di Kabupaten Bogor,” tandas Bachril.
Materi dan Tujuan Sekolah Pranikah
Menurut Yulina Eva Riany, dosen IPB University, Sekolah Pranikah dirancang untuk mempersiapkan generasi muda mengambil keputusan tepat terkait pernikahan.
Baca Juga: Pj Bupati Bogor Dorong PWI Kabupaten Bogor Jadi Sumber Informasi Akurat dan Dialog Konstruktif
Program ini memberikan 12 materi utama, termasuk edukasi agama, bahaya pernikahan di bawah usia 19 tahun, pengasuhan, komunikasi, hingga penguatan keterampilan hidup dan kewirausahaan.
“Kami ingin membentuk remaja yang berdaya, memahami risiko pernikahan dini, dan mampu memanfaatkan media digital untuk meningkatkan potensi mereka,” jelas Yulina.
Sussy Rahayu Agustini, Kepala DP3AP2KB Kabupaten Bogor, menambahkan bahwa pendidikan pranikah bertujuan membentuk generasi muda yang matang sebelum memutuskan menikah.
Baca Juga: Pj Bupati Bogor Hadiri Galadiner Kolaborasi Pembangunan Jawa Barat Menuju Indonesia Emas 2025
Selain itu, program ini juga diharapkan mencetak anak-anak muda sebagai agen perubahan yang dapat mengedukasi teman sebaya mereka.
“Dengan program ini, kami berharap dapat menekan angka pernikahan dini, meningkatkan pemahaman kesehatan reproduksi, dan mendorong kesejahteraan keluarga,” terang Sussy.
Pemkab Bogor optimis bahwa Sekolah Pranikah akan menjadi solusi strategis dalam menciptakan generasi muda yang lebih siap menghadapi tantangan kehidupan berkeluarga, sekaligus membantu mengurangi prevalensi stunting di Kabupaten Bogor. (ADV)