Namun, pelatih asal Spanyol itu juga mengakui adanya beberapa kesalahan individu yang berujung gol bagi lawan.
Tiga kesalahan fatal terjadi, yakni dari kiper Ahmad Habibie pada gol pertama, Muhammad Nizar pada gol ketiga, dan Evan Soumilena yang berujung gol keempat Argentina.
"Kami memang membuat beberapa kesalahan dalam pertahanan, tetapi secara keseluruhan, saya puas dengan performa tim. Dalam situasi set-piece, kami juga menunjukkan perkembangan yang baik," jelas Souto.
Salah satu momen paling impresif dalam pertandingan ini adalah ketika Timnas Futsal Indonesia sukses membuat Argentina bertahan penuh dalam lima menit terakhir.
Baca Juga: Pertamina Resmi Naikkan Harga BBM Per 1 Februari 2025, Pertamax Jadi Rp12.900 per Liter
Dengan strategi power play yang dipimpin oleh Rio Pangestu sebagai kiper terbang, Garuda menciptakan enam hingga tujuh peluang emas untuk menyamakan kedudukan.
"Kami mampu mengendalikan situasi hingga 30 detik terakhir. Kami bermain power play selama 5 menit 30 detik dan menciptakan banyak peluang untuk menyamakan skor. Argentina benar-benar tertekan," ungkap Souto.
Kendati akhirnya kalah 2-4, Souto menegaskan bahwa Timnas Futsal Indonesia telah menunjukkan progres luar biasa.
Ia optimistis Garuda bisa terus berkembang dan bersaing di level internasional.
"Kami hampir menahan imbang Argentina hingga detik terakhir. Ini menunjukkan bahwa kami berada di jalur yang benar. Sekarang, kami harus terus berkembang dan memperbaiki beberapa aspek untuk menjadi lebih baik lagi," pungkasnya.***