SEWAKTU.com – Presiden Prabowo Subianto menegaskan akan menindak tegas para menteri yang dianggap "dablek" atau tidak bekerja dengan baik.
Pernyataan ini ia sampaikan dalam acara Harlah Nahdlatul Ulama (NU) di Istora Senayan, Jakarta, pada Rabu, 5 Februari 2025.
Menanggapi hal tersebut, anggota DPR RI Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid, menyatakan keyakinannya bahwa Presiden Prabowo sudah mengantongi daftar menteri yang dinilai bermasalah.
"Saya kok melihat pasti sudah ada di kantongnya beliau. Tinggal kapan, momennya mungkin akan ada reshuffle," ujar Jazilul, dikutip Sewaktu.com dari unggahan YouTube Kompas TV pada Jum'at, 7 Februari 2025.
Jazilul juga menegaskan bahwa perombakan kabinet adalah hak prerogatif presiden.
Prabowo memiliki kewenangan penuh untuk mengganti menteri kapan saja, terlebih setelah masa 100 hari pertama pemerintahannya.
Reshuffle untuk Pemerintahan yang Lebih Bersih
Dalam pernyataannya, Prabowo menekankan bahwa reshuffle kabinet bukan hanya untuk menyingkirkan menteri yang tidak bekerja dengan baik, tetapi juga untuk memastikan pemerintahan berjalan dengan bersih dan profesional.
"Rakyat menuntut Pemerintah yang bersih dan benar, yang bekerja dengan benar. Jadi, saya ingin tegakkan itu," tegas Prabowo.
Ia juga menegaskan bahwa tidak akan memberikan toleransi bagi menteri yang tidak memiliki komitmen penuh untuk bekerja demi rakyat.
Baca Juga: Heboh Ariel Tatum Punya Tato di Pergelangan Tangan, Ternyata Ini Maknanya
"Kepentingan hanya untuk bangsa, rakyat, tidak ada kepentingan lain. Yang tidak mau bekerja benar-benar untuk rakyat, ya saya akan singkirkan," imbuhnya.