SEWAKTU.com - Menjelang datangnya bulan suci Ramadhan 1446 Hijriah, Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag) kembali akan menggelar Sidang Isbat untuk menentukan awal puasa Ramadhan.
Sidang Isbat merupakan agenda rutin yang dilakukan setiap tahun untuk memastikan kapan umat Islam di Indonesia mulai menjalankan ibadah puasa sesuai dengan hasil pengamatan hilal dan perhitungan astronomi.
Kapan Sidang Isbat Ramadhan 2025 Dilaksanakan?
Berdasarkan informasi resmi dari Kementerian Agama, Sidang Isbat untuk menentukan 1 Ramadhan 1446 H akan digelar pada Jumat, 28 Februari 2025.
Sidang ini akan berlangsung di Auditorium H.M. Rasjidi, Kementerian Agama, Jakarta Pusat dan dipimpin langsung oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar.
Sidang Isbat akan melibatkan berbagai pihak, termasuk perwakilan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), serta para ahli astronomi, organisasi Islam seperti NU dan Muhammadiyah, serta perwakilan negara sahabat.
Tahapan dalam Sidang Isbat
Sidang Isbat akan dilakukan dalam tiga tahap utama, yaitu:
1. Pemaparan Data Astronomis
Tahap pertama akan diisi dengan pemaparan data astronomis mengenai posisi hilal yang dihitung berdasarkan metode hisab oleh para pakar falak dari Kementerian Agama.
2. Verifikasi Hasil Rukyatul Hilal
Pada tahap ini, hasil pengamatan hilal dari berbagai titik di Indonesia akan dikumpulkan dan diverifikasi. Rukyatul hilal dilakukan di puluhan titik pengamatan yang tersebar di seluruh Indonesia, bekerja sama dengan Kantor Wilayah Kemenag di masing-masing daerah.
3. Musyawarah dan Penetapan Awal Ramadhan
Setelah hasil pengamatan hilal dan perhitungan astronomis diperiksa, akan dilakukan musyawarah tertutup untuk menentukan apakah hilal sudah terlihat atau belum.
Jika hilal terlihat, maka 1 Ramadhan akan dimulai keesokan harinya. Namun, jika hilal belum terlihat, maka bulan Syaban akan digenapkan menjadi 30 hari, dan awal puasa akan dimulai sehari setelahnya.