SEWAKTU.com – Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri, tidak hadir dalam acara peluncuran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) yang digelar di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Senin (24/2).
Meski namanya tercantum dalam daftar undangan, ketidakhadirannya memunculkan berbagai spekulasi.
Politikus PDI Perjuangan (PDIP), Darmadi Durianto, mengonfirmasi bahwa undangan untuk Megawati memang ada.
Namun, ia belum mengetahui alasan pasti mengapa Ketua Umum PDIP tersebut tidak menghadiri acara peresmian tersebut.
“Kalau undangan saya lihat ada ya, tapi kalau nggak hadir saya belum konfirmasi. Jadi kenapa belum hadir atau tidak hadir, saya belum terkonfirmasi dengan baik,” ujar Darmadi dikutip Sewaktu dari Suara.com.
Darmadi juga menjelaskan bahwa kehadiran para mantan presiden dalam acara peresmian BPI Danantara bukan untuk menjabat sebagai Dewan Pengawas, melainkan sebagai penasihat.
Namun, Darmadi belum dapat memastikan apakah Megawati ataupun mantan presiden lainnya telah menerima konfirmasi resmi untuk menjadi penasihat di BPI Danantara.
“Apakah terkonfirmasi mau menjadi penasihat atau belum? Saya belum terkonfirmasi betul. Mana yang Pak Presiden Prabowo tawarkan jadi penasihat, mana yang tidak, saya belum tahu,” ujarnya.
Baca Juga: Retret Kepala Daerah Menjadi Strategi Penting Memahami Kebijakan Pusat Menurut Rudy Susmanto
Upaya Membangun Dukungan Politik
Peluncuran BPI Danantara dihadiri oleh dua mantan presiden, yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Joko Widodo (Jokowi), yang bahkan mendampingi Presiden Prabowo Subianto di atas mimbar saat acara berlangsung.
Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro, menilai bahwa langkah Prabowo mengundang seluruh mantan presiden merupakan bagian dari strategi politik untuk memperkuat dukungan terhadap pembentukan BPI Danantara.