“Secara institusional, Pak Prabowo ingin memastikan dukungan solid dari para elite nasional, terutama eks presiden. Ibu Mega sebenarnya diundang namun tidak hadir,” kata Agung.
Agung juga menambahkan bahwa dukungan dari para tokoh nasional penting untuk membangun persepsi publik yang positif terhadap BPI Danantara, terutama karena lembaga tersebut sempat menuai kritik sebelum resmi diluncurkan.
“Dukungan ini penting agar berbagai prasangka negatif yang sempat muncul terkait Danantara dapat perlahan tergerus. Dengan adanya pengawasan dari berbagai pihak, baik elite maupun publik, diharapkan kepercayaan masyarakat meningkat,” tambahnya.
Peluncuran BPI Danantara menjadi langkah strategis pemerintahan Prabowo dalam memperkuat investasi nasional.
Namun, absennya Megawati Soekarnoputri dari acara tersebut menimbulkan tanda tanya mengenai dinamika politik di balik peresmian lembaga ini.***