SEWAKTU.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor tengah menjajaki kerja sama dengan Korea International Cooperation Agency (KOICA) dalam upaya mewujudkan Bogor sebagai Smart City berbasis teknologi.
Pembahasan ini mengemuka dalam pertemuan Wali Kota Bogor, Dedie Rachim, dengan Staf Ahli Bidang Teknologi dan Energi Kementerian Perhubungan, Suharto, belum lama ini.
Salah satu poin utama dalam diskusi tersebut adalah pengembangan Command Center sebagai pusat pengelolaan kebijakan berbasis data.
Baca Juga: Spot Kuliner Bogor: Destinasi Nyaman untuk Berbuka Puasa di Bulan Ramadan
Command Center untuk Optimalisasi Sumber Daya
Dedie A. Rachim menegaskan bahwa Command Center memiliki berbagai fungsi strategis, mulai dari pengelolaan lalu lintas, kesehatan, perpajakan, keuangan, hingga infrastruktur.
"Command Center ini memungkinkan kepala daerah mengambil keputusan berdasarkan data atau big data yang tersedia di dalam sistem," ujar Dedie.
Selain itu, Dedie menyoroti bahwa teknologi ini dapat meningkatkan efisiensi anggaran, terutama dalam memantau Penerangan Jalan Umum (PJU) yang masih menyala di luar jam operasional.
Baca Juga: Mobilitas Warga Terhambat, Pemkot Bogor Percepat Perbaikan Jalan Batutulis yang Terdampak Longsor
Sistem ini juga berperan dalam optimalisasi potensi pajak yang selama ini belum tergali secara maksimal.
"Dengan digitalisasi, Internet of Things (IoT), dan data center, kita bisa mengelola sumber daya dengan lebih efektif," tambahnya.
Di tempat yang sama, Suharto, Staf Ahli Bidang Teknologi dan Energi Kementerian Perhubungan, menyebut bahwa pembicaraan ini merupakan langkah awal dalam menjajaki kolaborasi antara Pemkot Bogor dan KOICA Korea.
"KOICA merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Korea yang memiliki berbagai program pengembangan teknologi. Dengan kerja sama ini, Pemkot Bogor dapat mempercepat transformasi digital dan penerapan teknologi Smart City," jelasnya.
Baca Juga: Musim Hujan Ekstrem, Pemkot Bogor Tetapkan Status Tanggap Darurat Siaga Bencana