SEWAKTU.com -- Perkembangan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) kini kian merambah dunia jurnalisme.
Media-media besar di Amerika Serikat, Inggris, hingga negara-negara Nordik mulai mengintegrasikan AI ke dalam proses produksi berita, baik untuk efisiensi kerja maupun inovasi penyajian informasi.
Teknologi AI kini bukan lagi sekadar tren, melainkan telah menjadi bagian penting dari ekosistem kerja modern.
Banyak perusahaan media mengakui bahwa pilihan untuk berdampingan dengan AI adalah langkah strategis agar tetap relevan di tengah perubahan zaman.
Ruang redaksi digital seperti The New York Times, The Washington Post, dan Associated Press telah memanfaatkan AI untuk berbagai kebutuhan redaksional.
Perubahan ini disebut sebagai infrastructure shift, serupa dengan transisi dari media cetak ke digital beberapa dekade lalu.
Sementara itu, perusahaan teknologi besar seperti Google, Microsoft, dan IBM terus mengembangkan berbagai alat berbasis AI yang bisa membantu kerja jurnalis.
Diungkapkan oleh salah satu eksekutif di IBM, saat ini baru kurang dari 1% data perusahaan yang dimanfaatkan dalam model AI—menandakan masih besarnya peluang untuk pengembangan teknologi ini di masa depan.
Baca Juga: Indonesia Siap Evakuasi 1.000 Warga Gaza, Prabowo Tegaskan Misi Kemanusiaan
Para jurnalis juga didorong untuk mulai bereksperimen menggunakan AI. Banyak alat berbasis generatif yang kini tersedia secara gratis atau dengan biaya sangat rendah, sehingga mudah diakses siapa saja.
"Sekarang adalah waktu terbaik untuk mencoba. Teknologi ini akan terus berkembang dengan sangat cepat," ungkap salah satu narasumber pelatihan AI untuk jurnalis.
Namun, kekhawatiran terhadap bias dalam AI tetap menjadi perhatian. Sejumlah jurnalis dari berbagai negara awalnya bersikap skeptis terhadap penggunaan AI.
Namun setelah memahami lebih dalam cara kerja dan manfaatnya, banyak yang berubah pikiran dan melihat AI sebagai alat bantu yang positif bila digunakan secara etis dan transparan.
Sebagai langkah maju, Dewan Pers Indonesia telah mengeluarkan Pedoman Penggunaan AI dalam Jurnalisme pada 22 Januari 2025.