news

Fenomena Borong Emas Melanda Indonesia, Antrian Panjang hingga Stok Menipis

Senin, 21 April 2025 | 16:40 WIB
Fenomena Borong Emas Melanda Indonesia, Antrian Panjang hingga Stok Menipis

SEWAKTU.com -- Fenomena borong emas tengah melanda berbagai wilayah di Indonesia. Gerai-gerai penjualan emas resmi, termasuk milik Antam, dipadati warga yang rela mengantri sejak dini hari demi mendapatkan logam mulia tersebut.

Salah satu gerai emas Antam di Pulogadung, Jakarta Timur, bahkan mencatat lonjakan antrian dari yang biasanya puluhan orang menjadi ratusan hanya dalam hitungan hari.

Di tengah ketidakpastian ekonomi global, banyak masyarakat mengalihkan asetnya ke emas yang dianggap lebih stabil. Selain karena fluktuasi rupiah, beberapa analis menilai tren ini juga dipicu oleh gejolak politik global dan potensi resesi.

Fenomena ini juga memunculkan dua sikap dari masyarakat: sebagian besar merasa khawatir tertinggal (FOMO) sehingga terburu-buru membeli emas, sementara sebagian lain mulai menjual emas karena harganya sedang tinggi.

“Sekarang 1 gram aja hampir Rp2 juta. Bagi yang sudah kumpulin dari dulu, ini momen bagus buat jual dan untung. Tapi bagi yang belum, ya harus sabar, tunggu harga stabil lagi,” kata seorang warga.

Baca Juga: Paus Fransiskus Berpulang karena Pneumonia Ganda, Begini Penjelasan Penyakitnya

Sementara itu, harga emas Antam resmi mencetak rekor tertinggi sepanjang masa. Pada Rabu lalu, harganya tembus Rp1.916.000 per gram, dan akhir pekan ini melonjak hingga lebih dari Rp2 juta per gram. Hal ini juga berdampak pada harga emas perhiasan.

Menurut penjual emas di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, kenaikan harga emas perhiasan terjadi walau tidak secepat emas batangan. Kenaikan harga mencapai Rp600.000 hanya dalam beberapa bulan.

Namun begitu, penjualan emas perhiasan justru menurun karena masyarakat lebih banyak menjual daripada membeli. "Sekarang banyak yang jual karena harga tinggi, pembeli justru berkurang," ujar Sonya, pemilik toko emas.

Ada juga pembeli yang tetap membeli emas karena kebutuhan, seperti persiapan pernikahan, bukan untuk investasi. Namun tidak sedikit juga masyarakat yang memilih menunda membeli emas karena ingin memprioritaskan dana untuk usaha atau kebutuhan lain.

Kenaikan harga emas ini dinilai akan bertahan cukup lama, mengingat tren global dan ketidakpastian ekonomi masih berlangsung.

Para analis mengingatkan bahwa harga emas sangat dipengaruhi oleh pasar global, seperti ketegangan geopolitik, inflasi, dan kebijakan ekonomi negara-negara besar.

“Ketika ekonomi dunia tidak menentu, pemilik modal akan memilih menyimpan emas sebagai aset aman. Itu yang sedang kita alami sekarang,” ungkap salah satu pengamat ekonomi.

Fenomena borong emas ini menjadi cerminan bahwa masyarakat kini semakin sadar pentingnya investasi jangka panjang. Namun, kondisi ini juga memunculkan tantangan baru, yakni keterbatasan stok dan potensi spekulasi pasar yang berlebihan.

Tags

Terkini

KPK Gelar OTT di Banten, 9 Orang Langsung Diamankan

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:42 WIB