news

Dorong Pertanian Berkelanjutan, SV IPB Kembangkan Ekosistem Pertanian Hijau dari Limbah di Jawa Barat

Jumat, 2 Mei 2025 | 17:25 WIB
Sekolah Vokasi IPB University Kembangkan Ekosistem Pertanian Hijau Berbasis Limbah di Jawa Barat. (Foto/SV IPB.)

SEWAKTU.com — Sekolah Vokasi (SV) IPB University kembali menorehkan kontribusi dalam inovasi pertanian berkelanjutan dengan mengembangkan pupuk organik dari limbah hortikultura.

Riset yang merupakan hasil kolaborasi antara tim lintas keilmuan SV IPB dan petani mitra di Kabupaten Cianjur ini, menjadi bagian dari upaya membangun pertanian mandiri berbasis potensi lokal dan ekonomi sirkular di Jawa Barat.

Ketua Tim Peneliti, Dr. Doni Sahat Tua Manalu, S.E., M.Si., menjelaskan dalam acara diseminasi hasil penelitian di Okiagaru Agricoop, Kamis (1/5), bahwa tingginya volume limbah pascapanen menjadi latar belakang riset ini.

Baca Juga: Perjalanan Empat Semester: Menjadi Mahasiswa Komunikasi Digital dan Media di IPB University

“Limbah yang sebelumnya dianggap tidak bernilai kini diolah menjadi bioaktivator dan pupuk organik yang dapat menunjang produktivitas pertanian sekaligus bernilai ekonomi,” kata Doni.

Riset ini juga menjadi bagian dari penguatan konsep Teaching Factory di SV IPB, yaitu sistem pembelajaran vokasi berbasis produksi dan kewirausahaan.

Seluruh proses produksi pupuk, mulai dari bahan baku hingga formulasi, dirancang untuk diuji pasar dan berorientasi pada komersialisasi.

Produk hasil riset ini, berupa pupuk organik cair dan padat, direncanakan menjadi bagian dari kurikulum sekaligus dijajaki untuk pemasaran lebih luas sebagai solusi pertanian ramah lingkungan di daerah lain.

Baca Juga: Konfercab XII PCNU Kabupaten Bogor Digelar, Sastra Winara Ajak NU Bersinergi Bangun Keumatan

Dalam kerja sama ini, SV IPB menggandeng Okiagaru Agricoop yang menyediakan bahan baku limbah organik dari petani mitra di Cianjur.

“Kami melihat kerja sama ini sebagai bentuk nyata sinergi antara ilmu pengetahuan dan praktik lapangan untuk menciptakan pertanian berkelanjutan,” ujar CEO Okiagaru Agricoop, Agus Ali Nurdin.

Agus juga menekankan pentingnya keterlibatan komunitas, pelajar vokasi, dan petani dalam ekosistem inovasi.

Kolaborasi tersebut, menurutnya, tidak hanya memperkaya keterampilan lokal, tetapi juga membuka peluang usaha berbasis ekonomi hijau.

Baca Juga: Atasi Fluktuasi Harga Pangan, Jaro Ade Gandeng IPB untuk Perkuat Pembinaan Petani Lokal

Halaman:

Tags

Terkini

KPK Gelar OTT di Banten, 9 Orang Langsung Diamankan

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:42 WIB