Berdasarkan prediksi musim kemarau yang dibagikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam laman resminya, sesuai pemutakhiran bulan Mei 2025 disampaikan bahwa La Nina sedang dalam transisi menuju fase netral.
Perlu diketahui, La Nina merupakan sebuah fenomena yang mana suhu permukaan laut di Pasifik Tengah Ekuator lebih dingin dibandingkan dengan biasanya.
Dengan adanya La Nina ini curah hujan di Indonesia bisa meningkat. Terutama pada wilayah yang suhu perairannya cenderung hangat.
Baca Juga: Pantes Suka Bagi Duit, Segini 'Gaji' Dedi Mulyadi dari Ngonten di Medsos, Sehari Dapet 342 Juta
Sementara itu, musim kemarau di Indonesia diprediksi akan berlangsung mulai seperti biasanya atau lebih lambat. Hal ini dilihat pada 409 Zona Musim (ZOM) di seluruh Indonesia.
Kemudian akumulasi curah hujan di musim kemarau di sebagian besar ZOM diperkirakan ada di kategori normal atau serupa dengan biasanya.
Dampak Kemarau Basah
Terdapat dampak kemarau basah yang lebih banyak memberikan pengaruh untuk lingkungan yakni pada hasil panen petani tertentu.
Dikatakan bahwa selama kemarau basah berlangsung, ketika peralihan musim berlangsung, tidak membawa hambatan tertentu pada petani bawang merah.
Sebaliknya, musim kemarau yang sudah mulai datang, tapi dibarengi dengan intensitas hujan yang cukup sedikit membuat jumlah hama penyakit tidak sebanyak saat musim hujan.