Mereka juga mulai mengambil alih fasilitas umum dan sosial di perumahan untuk dijadikan ruang terbuka hijau, demi mencapai target 30 persen RTH.
“Kalau pengembang tidak memberikan, kita ambil alih supaya langsung bisa kita tanami,” jelas Erwin.
Pemberantasan Miras dan Pembinaan Sosial
Pemerintah juga serius menangani masalah sosial, terutama dalam kampanye moral pemberantasan minuman keras.
“Kami turun langsung. Sebelumnya belum ada, insya Allah sekarang kami lakukan,” ujarnya.
Erwin menyampaikan bahwa pengelolaan sumber mata air (seke) pun menjadi bagian dari pelestarian lingkungan.
Salah satunya di Ciporeat, Ujungberung, yang kini dijadikan lokasi pelestarian sekaligus tempat healing masyarakat.
Dalam kesempatan yang sama, Erwin juga mengajak mahasiswa dan akademisi turut aktif berkontribusi dalam pembangunan sosial kota.
“Mahasiswa harus ikut dalam demokrasi sosial. Bantu UMKM, bantu masyarakat,” serunya.
Menutup pernyataannya, Erwin menegaskan bahwa 100 hari kerja hanyalah awal, bukan akhir.
“Kami terus bekerja dan bergerak untuk kemajuan Kota Bandung,” pungkasnya. (ADV)