Menurut Teguh, kegiatan tersebut diduga merupakan ajang pesta LGBT yang disamarkan dalam bentuk kontes.
Saat penggerebekan berlangsung, polisi menemukan sejumlah barang bukti di lokasi, termasuk empat bungkus kondom yang belum digunakan serta satu buah pedang yang diduga digunakan dalam pertunjukan tari.
“Mayoritas peserta berasal dari Jabodetabek. Ini kami ketahui dari hasil interogasi awal di lapangan,” jelas Teguh dalam pernyataannya, Selasa, 24 Juni 2025.
Penggerebekan ini sontak menjadi perhatian publik dan menimbulkan kekhawatiran akan penyebaran penyakit menular di tengah maraknya aktivitas pesta privat ilegal.
Aparat menegaskan bahwa tindakan hukum dan prosedur kesehatan akan terus dilakukan guna mengantisipasi dampak yang lebih luas.***