Ia hanya mengalami kaki terkilir dan luka di kepala.
Kedua insiden ini menjadi sorotan nasional dan menimbulkan pertanyaan besar soal kesiapan infrastruktur serta pengelolaan risiko di destinasi wisata berbahaya.
Kemenparekraf berharap audit dan pengetatan SOP akan menjadi langkah awal menuju peningkatan standar keselamatan yang lebih baik bagi wisatawan, khususnya di daerah-daerah dengan potensi wisata ekstrem.
Widiyanti menekankan bahwa keselamatan wisatawan adalah tanggung jawab bersama, baik pemerintah, pelaku wisata, maupun masyarakat lokal.
Ia berharap kejadian serupa tidak kembali terulang, dan Indonesia dapat menjadi destinasi yang tidak hanya indah, tetapi juga aman bagi semua pengunjung.***