SEWAKTU.com - Seorang pendaki wanita berkewarganegaraan Belanda bernama Sarah Tamar Van Hulten mengalami insiden terpeleset saat mendaki Gunung Rinjani pada Kamis, 17 Juli 2025. Pendaki wanita kelahiran Denmark tersebut dikabarkan mengalami insiden jatuh di salah satu jalur ekstrem Taman Nasional Gunung Rinjani, yakni rute curam yang menghubungkan Pelawangan Sembalun dan Danau Segara Anak.
Kabar mengenai kecelakaan ini diterima oleh Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) yang kemudian segera melaporkannya kepada Kantor SAR Mataram. Setelah menerima laporan, Muhamad Hariyadi selaku Kepala Kantor SAR Mataram menjelaskan bahwa respons terhadap insiden tersebut segera dilaksanakan dengan sigap dan terkoordinasi. Pukul 14.20 WITA, tim SAR dari Pos Kayangan diberangkatkan membawa peralatan lengkap, mulai dari perlengkapan pendakian, komunikasi, hingga medis. SGI Air Bali dan Kantor SAR Denpasar segera dihubungi untuk meminta pengerahan helikopter, demi mempercepat proses evakuasi.
Helikopter SGI Air Bali dilaporkan lepas landas dari Bali pada pukul 15.45 WITA dan berhasil mendarat di kawasan Danau Segara Anak sekitar pukul 16.41 WITA. Korban ditemukan dalam kondisi sadar meskipun mengalami luka di kepala akibat benturan saat jatuh. Penanganan medis awal diberikan langsung di lokasi oleh tim medis yang sudah disiapkan.
Baca Juga: Kisah Horor Pendaki Gunung, Cerita Gunung Salak Bogor Memiliki Banyak Misteri yang Belum Terpecahkan
Setelah berhasil dievakuasi dari jalur pegunungan, Sarah langsung diterbangkan ke helipad SGI Air Bali dan tiba sekitar pukul 17.29 WITA. Dari sana, ia langsung dibawa ke Rumah Sakit BIMC di Kuta, Bali, untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut. Saat berita ini ditulis, korban masih dalam pengawasan dan perawatan intensif di rumah sakit.
Evakuasi berlangsung lancar berkat dukungan cuaca cerah dan kondisi geografis yang memungkinkan pendaratan helikopter tanpa hambatan besar. Kerja sama antara SAR Mataram, SAR Bali, BTNGR, dan pihak SGI Air terbukti krusial dalam menyelamatkan nyawa pendaki tersebut.
Peristiwa ini menjadi pengingat keras bagi para pendaki, khususnya wisatawan mancanegara, mengenai pentingnya persiapan fisik, mental, dan logistik sebelum menjajal jalur ekstrem Gunung Rinjani. Meskipun menyajikan keindahan alam luar biasa, trek Rinjani tetap menyimpan risiko serius bagi yang kurang siap.
Baca Juga: Video Detik-detik Pendaki Asal Israel Jatuh Terpeleset Saat di Puncak Gunung Rinjani
Menariknya, sehari sebelum kejadian yang menimpa Sarah, seorang pendaki asal Swiss bernama Benedikt Emmenegger juga mengalami kecelakaan di lokasi yang sama. Pendaki pria itu diketahui memulai pendakiannya pada 15 Juli, kemudian terjatuh pada 16 Juli saat berada di rute dari Pelawangan Sembalun menuju Danau Segara Anak. Ia berhasil dievakuasi dengan helikopter dan mengalami cedera berupa patah tulang.
Kejadian dua hari berturut-turut ini menggarisbawahi betapa pentingnya pengawasan, kesiapan, serta pengelolaan jalur pendakian yang lebih ketat, terutama di musim ramai kunjungan. BTNGR dan tim SAR pun mengimbau pendaki untuk selalu mengikuti prosedur keselamatan dan tidak memaksakan diri jika kondisi fisik maupun cuaca tidak memungkinkan.
Pihak berwenang memastikan bahwa seluruh tahapan evakuasi telah dilakukan sesuai standar keselamatan yang berlaku, dan korban berada di bawah penanganan medis profesional untuk pemulihan lebih lanjut.
Baca Juga: Wisata di Kawah Ijen dengan Keindahan View nya Menjadi Favorit Bagi Pendaki