news

Walker S2, Robot Humanoid Pertama yang Bisa Ganti Baterai Sendiri: Simbol Baru Era Otomatisasi

Minggu, 27 Juli 2025 | 09:00 WIB
Foto - Perusahaan teknologi asal Tiongkok, UBTECH, kembali membuat gebrakan di dunia robotika dengan meluncurkan Walker S2 (Foto/X - WevolverApp)

SEWAKTU.com - Perusahaan teknologi asal Tiongkok, UBTECH, kembali membuat gebrakan di dunia robotika dengan meluncurkan Walker S2, sebuah robot humanoid canggih yang mampu mengganti baterainya sendiri tanpa bantuan manusia. Teknologi revolusioner ini menjadi yang pertama di dunia, dan menandai langkah besar dalam pengembangan robot otonom yang dapat bekerja secara terus-menerus selama 24 jam penuh.

Dengan tinggi mencapai 162 sentimeter dan berat sekitar 43 kilogram, Walker S2 memiliki dimensi yang menyerupai postur manusia dewasa bertubuh kecil. Robot ini menggunakan sistem baterai ganda berbasis litium 48 volt, yang dapat diisi penuh dalam waktu 90 menit. Dalam sekali pengisian daya, Walker S2 mampu beroperasi selama dua jam dalam mode berjalan aktif atau hingga empat jam dalam posisi diam.

Salah satu fitur paling mencolok dari Walker S2 adalah kemampuannya untuk mengganti baterai secara otomatis. Saat mendeteksi daya baterai yang menipis, robot ini secara mandiri bergerak menuju stasiun pengisian daya khusus. Dengan presisi tinggi, lengan robotiknya akan melepaskan baterai lama dari punggungnya, menempatkannya ke dalam slot pengisian, lalu mengambil baterai baru dan memasangnya kembali tanpa campur tangan manusia. Fitur ini dirancang untuk memungkinkan robot beroperasi secara berkesinambungan tanpa perlu waktu jeda yang lama.

Baca Juga: Meta Kembangkan Kulit Buatan untuk Robot

Simbol Masa Depan: Ketika Robot Bisa Mengambil Keputusan dan Bekerja 24 Jam

Keunggulan lain dari Walker S2 adalah kemampuannya dalam mengambil keputusan secara mandiri. Robot ini dapat menentukan sendiri kapan harus mengganti atau mengisi ulang baterai, dengan mempertimbangkan prioritas tugas dan kebutuhan operasional saat itu. Dengan dukungan konektivitas Wi-Fi dan Bluetooth, Walker S2 dirancang untuk beradaptasi dengan berbagai lingkungan, mulai dari fasilitas industri hingga ruang publik seperti pusat perbelanjaan, di mana ia dapat berfungsi sebagai pemandu pelanggan.

Tak hanya mampu bekerja mandiri, Walker S2 juga dirancang menyerupai manusia dalam hal pergerakan. Gerakan tubuhnya luwes dan disesuaikan dengan aktivitas yang dibutuhkan, menjadikannya tidak hanya canggih secara teknologi, tetapi juga ramah digunakan di lingkungan publik.

Namun, di balik kekaguman terhadap kecanggihan teknologi ini, muncul pula kekhawatiran dari masyarakat. Beberapa warganet menyuarakan kekhawatiran terhadap potensi dampak sosial, terutama berkaitan dengan keberadaan tenaga kerja manusia. Kecemasan terhadap kemungkinan digantikannya peran manusia oleh mesin menjadi diskursus hangat di media sosial.

Baca Juga: Pengunjung CES Dibuat Kagum Dengan Robot Menyerupai Manusia

Walker S2 kini dianggap sebagai simbol nyata dari masa depan otomatisasi yang kian dekat. Dengan kecerdasan buatan yang semakin berkembang, peran manusia dan mesin tampaknya akan terus beririsan. Terobosan ini sekaligus menjadi pengingat bahwa adaptasi terhadap teknologi bukan lagi pilihan, melainkan sebuah keharusan dalam menghadapi perubahan zaman.

Tags

Terkini

KPK Gelar OTT di Banten, 9 Orang Langsung Diamankan

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:42 WIB