SEWAKTU.com - Sebuah insiden yang mengganggu kenyamanan penerbangan terjadi dalam pesawat Lion Air rute Jakarta menuju Medan pada Sabtu (2/8/2025). Seorang penumpang laki-laki berinisial H diturunkan secara paksa dari pesawat usai menyebut adanya bom di dalam kabin. Video momen tersebut tersebar luas di media sosial dan menjadi viral, setelah diunggah oleh salah satu akun TikTok, yaitu @boeangsaoet dan @sarah.faaa.
Dalam video yang beredar, pria tersebut tampak emosi dan melontarkan berbagai pernyataan provokatif kepada awak kabin. Ia bahkan mengklaim seolah pesawat itu miliknya dan meminta petugas serta aparat turun dari pesawat. Karena ulahnya, beberapa penumpang merasa terancam dan mendesak maskapai agar segera mengeluarkan pria tersebut dari pesawat.
Situasi sempat memanas, namun awak kabin dengan sigap menenangkan penumpang lain agar tetap duduk dan tidak terpancing suasana. Petugas juga menginformasikan bahwa proses akan ditangani oleh keamanan bandara untuk memastikan keselamatan seluruh penumpang.
Baca Juga: 18 Penumpang Pesawat Jatuh di Nepal Tewas Tapi Pilot Selamat, Kok Bisa?
Insiden tersebut terjadi saat pesawat Boeing 737-900ER milik Lion Air dengan nomor penerbangan JT-238 baru saja melakukan pushback di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. Pesawat tersebut mengangkut 184 orang dan memiliki tujuan pendaratan di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara.
Namun, ketika pesawat mulai bergerak, pria berinisial H menyampaikan adanya dugaan bom kepada awak kabin. Walaupun awak kabin telah mencoba mengonfirmasi pernyataan H tentang keselamatan penerbangan, ia tetap bersikukuh dengan ucapannya. Oleh karena itu, informasi tersebut diteruskan kepada pilot dan petugas layanan darat. Karena kejadian itu terjadi setelah pintu ditutup dan pesawat sudah bergerak, pilot memutuskan untuk kembali ke apron. Tindakan ini sesuai prosedur Return to Apron (RTA) demi keselamatan semua orang di dalam pesawat. Setelah pesawat kembali ke apron, H segera diserahkan kepada petugas keamanan bandara untuk menjalani pemeriksaan. Pihak Lion Air melalui perwakilan resminya menyatakan bahwa mereka tetap memprioritaskan aspek keselamatan, keamanan, dan kenyamanan penumpang serta kru dalam setiap penerbangan.
Peristiwa ini menjadi pengingat penting bahwa segala bentuk candaan terkait bom atau ancaman keselamatan dalam dunia penerbangan tidak bisa dianggap sepele. Selain dapat mengganggu penerbangan, tindakan tersebut juga bisa berujung pada proses hukum yang serius.