SEWAKTU.com - Nama Tony Tanos, seorang pebisnis ternama asal Sulawesi Utara, mendadak menjadi sorotan publik setelah cucunya, Alberto Joel Tanos (18), tewas tragis akibat penikaman yang dilakukan oleh seorang pria bernama NDS alias Evan atau Nasio (27).
Joel Tanos, remaja yang dikenal aktif dan berprestasi, ditemukan dalam kondisi bersimbah darah setelah ditikam sebanyak lima kali oleh pelaku.
Luka tusukan mengenai bagian dada kiri, pinggul kiri, hingga leher bagian depan. Meski sempat dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara, nyawa Joel tidak berhasil diselamatkan.
Peristiwa tragis ini terjadi pada Senin pagi (4/8) sekitar pukul 07.00 WITA. Menurut informasi, Joel awalnya berniat mengunjungi kekasihnya yang tidak kunjung pulang ke rumah. Ia pun mendatangi rumah sang kekasih di kawasan Karombasan, Manado.
Namun, sesampainya di sana, rumah dalam keadaan kosong. Tak lama setelah itu, insiden penikaman terjadi, diduga dipicu oleh persoalan pribadi antara korban dan pelaku.
Kematian Joel Tanos menyedot perhatian luas, tak hanya karena kekejaman pelaku, tetapi juga karena latar belakang keluarganya.
Baca Juga: Diduga Korsleting, Angkot Ludes Terbakar di Depan RSU Hermina Sukabumi
Joel merupakan cucu dari Tony Tanos, pemilik PT Marga Dwita Guna, perusahaan konstruksi besar yang telah berdiri sejak 1993 dan menyelesaikan lebih dari 100 proyek besar di wilayah Sulawesi Utara.
Karena pengaruh ekonomi dan skala usahanya yang besar, Tony Tanos dikenal luas di kalangan pebisnis Sulut dan kerap disebut sebagai salah satu dari “9 Naga Sulut” istilah tak resmi yang merujuk pada para taipan lokal yang memiliki kekuatan ekonomi besar di kawasan tersebut.
Hingga kini, kasus pembunuhan Joel Tanos masih dalam proses penyelidikan intensif oleh kepolisian. Pelaku telah diamankan dan akan menghadapi proses hukum sesuai dengan perbuatannya.
Tragedi ini menyisakan duka mendalam, baik bagi keluarga besar Tanos maupun masyarakat yang mengenal sosok Joel. Netizen dan warga Manado ramai menyampaikan belasungkawa serta harapan agar keadilan ditegakkan seadil-adilnya.