SEWAKTU.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini mengenai potensi gelombang tinggi yang diperkirakan akan melanda sejumlah wilayah perairan Indonesia pada Jumat, 8 Agustus 2025. Berdasarkan analisis cuaca laut, gelombang diperkirakan bisa mencapai ketinggian 4 meter, sehingga masyarakat pesisir, nelayan, serta pelaku transportasi laut diminta untuk lebih waspada dan berhati-hati dalam melakukan aktivitas di laut.
Menurut pemantauan cuaca laut, fenomena ini dipicu oleh pola pergerakan angin yang cukup signifikan di beberapa wilayah. Di bagian utara Indonesia, arah angin terpantau bergerak dari tenggara hingga barat daya dengan kecepatan berkisar antara 4 hingga 20 knot. Sementara itu, di bagian selatan, angin bertiup dari arah timur hingga tenggara dengan kecepatan lebih kencang, yakni antara 6 hingga 25 knot.
Kondisi ini turut memengaruhi tinggi gelombang laut, khususnya di wilayah-wilayah perairan yang mendapatkan hembusan angin cukup kuat. Wilayah Samudra Hindia di selatan Jawa, Laut Banda, dan Laut Arafuru termasuk dalam kawasan yang mengalami intensitas angin tertinggi sehingga berpotensi memunculkan gelombang besar.
12 Wilayah Perairan Berpotensi Dilanda Gelombang Tinggi
Berdasarkan data prakiraan gelombang dari BMKG, sedikitnya terdapat 12 wilayah perairan di Indonesia yang berisiko mengalami gelombang laut dengan ketinggian antara 2,5 hingga 4 meter. Wilayah-wilayah tersebut antara lain:
- Selat Malaka bagian utara
- Samudra Hindia barat Aceh
- Samudra Hindia barat Kepulauan Nias
- Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai
- Samudra Hindia selatan Jawa Barat
- Samudra Hindia selatan DI Yogyakarta
- Samudra Hindia selatan Jawa Tengah
- Samudra Hindia selatan Jawa Timur
- Samudra Hindia selatan Banten
- Samudra Hindia selatan Bali
- Samudra Hindia selatan Nusa Tenggara Barat (NTB)
- Samudra Hindia selatan Nusa Tenggara Timur (NTT)
Dalam situasi seperti ini, BMKG menekankan pentingnya kewaspadaan, terutama bagi masyarakat yang bermukim di wilayah pesisir dan mereka yang beraktivitas langsung di laut. Potensi bahaya tidak hanya mengancam kapal-kapal nelayan kecil, tetapi juga dapat membahayakan pelayaran komersial dan kapal penyeberangan.
Masyarakat diimbau untuk terus mengikuti informasi cuaca maritim yang dikeluarkan oleh BMKG secara berkala, serta menunda sementara aktivitas di laut jika kondisi tidak memungkinkan. Keselamatan menjadi prioritas utama, dan langkah-langkah pencegahan sangat penting untuk menghindari risiko kecelakaan laut akibat gelombang tinggi.
Baca Juga: BMKG Bantah Prediksi Musim Hujan Berakhir Lebih Cepat