“Pembinaan sejak usia dini adalah kunci. Karakter dan keterampilan pemain hanya bisa terbentuk jika dimulai sejak kecil. Melalui ajang ini, kita berharap hasil positif untuk masa depan sepak bola Indonesia,” kata Taufik.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir juga menegaskan pentingnya kolaborasi seluruh pihak, mulai dari pemerintah, swasta, hingga lembaga pendidikan, untuk membangun sepak bola nasional.
Erick mengapresiasi konsistensi Garudayaksa Football Academy yang secara berkesinambungan menyelenggarakan turnamen ini, berbeda dengan banyak ajang lain yang hanya berlangsung sesekali.
“Turnamen usia muda seperti ini sangat penting. Liga 3 atau Liga 4 rata-rata diikuti pemain berusia 19 hingga 21 tahun, bahkan ada yang lebih senior. Karena itu, kompetisi berjenjang sejak usia dini mutlak dibutuhkan,” ujarnya.
Dengan keberlanjutan pembinaan dan kolaborasi yang solid, Nusantara Open diharapkan menjadi batu loncatan untuk melahirkan pemain muda berbakat yang mampu membawa sepak bola Indonesia ke level lebih tinggi. (ADV)