SEWAKTU.com - Fenomena unik tengah mewarnai jagat media sosial Indonesia. Dalam beberapa pekan terakhir, foto profil berwarna pink, hijau, dan biru mendominasi lini masa pengguna. Tren ini bukan sekadar gaya visual, tetapi telah berkembang menjadi simbol perlawanan dan solidaritas yang berakar dari aksi demonstrasi di Jakarta pada awal September 2025.
Tren ini bermula dari sosok perempuan berjilbab merah muda yang terekam kamera berdiri tegar di tengah kerumunan massa saat aksi berlangsung. Sikap beraninya menginspirasi warganet hingga menjulukinya sebagai “Brave Pink”. Warna pink kemudian dipandang sebagai simbol keberanian, terutama bagi perempuan yang berada di garis depan perjuangan.
Tidak lama berselang, warna hijau ikut hadir sebagai penghormatan kepada seorang pengemudi ojek online yang meninggal dunia dalam bentrokan demonstrasi. Warna yang dijuluki “Hero Green” ini dimaknai sebagai lambang harapan, keteguhan, sekaligus bentuk empati terhadap keluarga korban.
Tren semakin berkembang dengan kehadiran “Resistance Blue” atau warna biru, yang merepresentasikan perlawanan terhadap ketidakadilan. Tiga warna ini akhirnya menjadi simbol utama yang digunakan ribuan warganet sebagai tanda solidaritas bersama.
Popularitas tren semakin meluas setelah sejumlah kreator digital merilis generator foto profil otomatis. Melalui aplikasi maupun tautan khusus, pengguna bisa mengubah foto profil mereka menjadi bernuansa pink, hijau, atau biru hanya dengan sekali klik. Foto yang sudah diedit kemudian ramai dibagikan kembali di berbagai platform media sosial.
Tagar #BravePinkHeroGreen dan #ResistanceBlue pun merajai daftar trending topic di X (Twitter) dan Instagram. Bagi banyak pengguna, tren ini menjadi cara kreatif menyuarakan aspirasi tanpa harus turun langsung ke jalan. Warna-warna tersebut bukan hanya hiasan digital, tetapi membawa makna keberanian, harapan, dan perlawanan.
Baca Juga: Polda Metro Jaya Tangkap 1.240 Orang dalam Kerusuhan Demo DPR, Sebagian Besar Masih Pelajar
Meski ada pula yang menilai fenomena ini hanya sebatas sensasi sementara, partisipasi yang tinggi menunjukkan bahwa generasi muda semakin memilih jalur simbolik di ruang digital untuk mengekspresikan pandangan mereka. Fenomena ini juga menandai bagaimana media sosial kini menjadi perpanjangan gerakan sosial di dunia nyata.
Jika tren ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin akan muncul variasi simbol lain yang lebih kreatif di masa depan. Kehadiran pink, hijau, dan biru membuktikan bahwa gerakan sosial tidak lagi terbatas di jalanan, melainkan juga berkembang di dunia maya sebagai ruang penting bagi masyarakat untuk membangun identitas kolektif, mengekspresikan solidaritas, dan memperlihatkan perlawanan.