SEWAKTU.com - Awal September 2025, sebuah insiden di kawasan perkotaan Jawa Tengah memicu perhatian publik dan menuai perdebatan di media sosial. Seorang penjual es kopi kaki lima kehilangan telepon genggamnya saat sibuk melayani pembeli. Ponsel itu, yang diduga dicuri, merupakan sarana utama ia menerima pesanan melalui WhatsApp dan aplikasi ojek online.
Dalam kondisi panik, penjual tersebut mendatangi pos polisi terdekat dengan harapan mendapat bantuan. Namun, alih-alih menerima pertolongan, ia justru mendapatkan jawaban tegas dari petugas yang berjaga. Polisi tersebut menolak membantu mencari ponsel dan menyatakan bahwa kehilangan barang pribadi bukan tanggung jawabnya.
Momen itu sempat direkam oleh warga sekitar yang kebetulan berada di lokasi. Rekaman berdurasi kurang dari satu menit itu kemudian diunggah ke media sosial dan dengan cepat menjadi viral. Dalam hitungan jam, video tersebut menyebar luas di berbagai platform seperti X, Instagram, hingga TikTok, memicu gelombang komentar dari warganet.
Baca Juga: Kini Jadi Politikus, Ahmad Sahroni Ternyata Pernah Gagal Daftar Polisi Gegara Tak Punya Uang
Mayoritas respons publik bernada kecewa. Banyak yang menilai sikap aparat kurang menunjukkan empati, terlebih terhadap pedagang kecil yang kehilangan alat kerjanya. Seruan agar aparat lebih mengedepankan pelayanan publik kembali digaungkan. Kritik tajam datang dari netizen yang menyoroti pentingnya polisi hadir untuk membantu, bukan sekadar menolak laporan masyarakat.
Gelombang kritik ini mendorong kepolisian daerah setempat mengambil langkah cepat. Melalui keterangan resmi, mereka menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat dan menegaskan komitmen untuk memperbaiki kualitas pelayanan publik. Petugas yang terekam dalam video juga dikabarkan tengah diperiksa karena diduga melanggar kode etik profesi.
Di sisi lain, kisah penjual es kopi yang kehilangan ponsel turut menggugah simpati masyarakat. Kehilangan itu membuat dagangannya menurun drastis karena ia kesulitan menerima pesanan. Beberapa komunitas warga kemudian berinisiatif menggalang dana untuk membelikan ponsel baru. Aksi solidaritas tersebut disambut positif dan menjadi bukti nyata kepedulian sosial di tengah masyarakat.
Baca Juga: Anies Baswedan Sampaikan Duka untuk Driver Ojol Affan, Desak Polisi Usut Tuntas
Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya peran aparat dalam memberikan rasa aman sekaligus pelajaran berharga tentang empati. Respons cepat dari kepolisian dan dukungan warga diharapkan bisa membantu penjual es kopi tersebut bangkit dan kembali berjualan.