Uji coba pengiriman alumina ke smelter aluminium Kuala Tanjung sedang berlangsung sebagai bagian strategi hilirisasi mineral.
Komitmen Keberlanjutan
ANTAM menegaskan komitmennya menjalankan pertambangan berkelanjutan dengan menyusun peta jalan dekarbonisasi hingga 2030.
Roadmap ini dibagi dalam tiga fase: percepatan perbaikan (2025–2026), perbaikan berkelanjutan (2027–2028), dan pengurangan emisi (2029–2030).
Pada fase akhir, perusahaan menargetkan penurunan emisi scope 1 dan 2 sebesar 15,8% serta peningkatan bauran energi terbarukan sebesar 10% dari baseline 2023, disertai keberhasilan rehabilitasi lahan di atas 75%.
ANTAM juga menerapkan standar keberlanjutan di seluruh unit bisnis untuk mencapai skor Social Return on Investment (SROI) di atas 2, Total Recordable Injury Frequency Rate (TRIFR) yang lebih baik dari rata-rata ICMM, dan peningkatan ESG Rating.
Praktik operasional berbasis ESG ini sudah diterapkan di UBP Nikel Kolaka, UBPP Logam Mulia, UBP Emas, dan UBP Bauksit Kalimantan Barat.
Dengan pencapaian tersebut, ANTAM kian memperkuat posisinya sebagai pemain utama industri pertambangan nasional yang berkomitmen menciptakan nilai tambah berkelanjutan bagi perekonomian Indonesia. ***