SEWAKTU.com – Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang, resmi melantik Ida Farida sebagai Pj Sekda Kabupaten Bekasi dalam upacara di Ruang KH. R Ma'mun Nawawi, Gedung Bupati, Kompleks Pemkab Cikarang Pusat, Senin (15/9/2025).
Acara tersebut turut dihadiri Wakil Bupati Asep Surya Atmaja serta jajaran pejabat daerah.
Penunjukan Ida Farida dilakukan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2018 tentang Penjabat Sekretaris Daerah.
Ia akan mengisi posisi strategis tersebut sementara, hingga proses seleksi terbuka Sekda definitif selesai dilaksanakan.
Baca Juga: Pemkot Bekasi Kaji Wacana Penghapusan Tunggakan PBB, Tri Adhianto Tekankan Kajian Mendalam
Dalam sambutannya, Bupati Ade menyampaikan keyakinannya terhadap kapasitas Ida yang dinilai mampu menjaga stabilitas birokrasi sekaligus mendorong kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN).
“Saya percaya dengan pengalaman dan rekam jejak yang dimiliki Ibu Ida, beliau mampu menjalankan amanah ini dengan sebaik-baiknya. Kabupaten Bekasi membutuhkan panglima ASN yang sigap, dan saya yakin Ibu Ida adalah sosok yang tepat,” ujar Ade Kuswara.
Ia menegaskan, posisi Sekda memiliki peran vital untuk memastikan jalannya roda pemerintahan dan pelayanan publik.
Kabupaten Bekasi saat ini dihuni sekitar 3,2 juta jiwa yang tersebar di 23 kecamatan dan 187 desa, sehingga diperlukan koordinasi kuat antarperangkat daerah agar program pembangunan dapat berjalan efektif.
“Penjabat Sekda harus mampu menjaga sinergi antar OPD, serta mengawasi kinerja agar seluruh kebijakan benar-benar berpihak pada rakyat,” tambahnya.
Baca Juga: Tunjangan Perumahan DPRD Kota Bekasi Capai Rp53 Juta, PMII Minta Tri Adhianto Lakukan Evaluasi
Ade juga menjelaskan, penunjukan Penjabat Sekda menjadi langkah strategis untuk menjamin kelancaran birokrasi sambil menunggu proses seleksi terbuka (open bidding) yang dijadwalkan berlangsung pada Oktober 2025.
“Seleksi terbuka membutuhkan waktu dan tahapan administratif. Untuk menjaga ritme pemerintahan, maka ditunjuk lebih dulu Penjabat Sekda,” katanya.
Ia mengungkapkan setidaknya ada empat pejabat eselon II yang berpotensi ikut dalam seleksi tersebut.