Sementara itu, Timnas Indonesia dalam periode yang sama mencatat:
- 2 kemenangan (vs Bahrain & Brunei)
- 1 imbang
- 2 kekalahan (vs Arab Saudi & Jepang)
Dengan produktivitas 6 gol dan kebobolan 9 gol. Data ini memperlihatkan bahwa Indonesia masih perlu memperkuat sektor pertahanan, terutama dalam transisi cepat lawan.
Baca Juga: Timnas Indonesia vs Irak: Duel Hidup Mati di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Analisis Taktis: Irak Lebih Kolektif, Indonesia Andalkan Kecepatan
Dari sisi formasi, Irak cenderung menggunakan sistem 4-2-3-1, dengan fokus pada penguasaan bola dan serangan melalui sayap.
Mereka memiliki pemain berpengalaman seperti Aymen Hussein dan Bashar Resan yang menjadi motor serangan.
Sementara Patrick Kluivert masih mencari komposisi ideal untuk Indonesia. Dalam laga terakhir, formasi 4-3-3 dengan pressing tinggi membuat Garuda kehilangan keseimbangan di lini tengah.
Namun ketika kembali ke sistem 3-4-2-1, Indonesia tampil lebih solid terutama saat melawan Brunei.
Indonesia mencatat tingkat keberhasilan umpan 82% dan rata-rata penguasaan bola 45% selama tiga laga terakhir. Irak unggul di semua aspek teknis dengan passing accuracy 88% dan penguasaan bola di atas 55%.
Kunci Pertandingan
- Pertahanan Tengah Indonesia – Duet Jay Idzes dan Justin Hubner harus tampil disiplin untuk menahan aerial duel pemain Irak.
- Efektivitas Kontra Serangan – Peran Yakob Sayuri dan Rafael Struick di sisi sayap bisa menjadi senjata mematikan lewat serangan cepat.
- Konsistensi Gelandang – Thom Haye dan Marc Klok wajib menjaga tempo agar Irak tidak menguasai ritme permainan.
- Mental & Fokus – Statistik mencatat Indonesia sering kebobolan di 15 menit terakhir babak kedua (38% dari total kebobolan).
Baca Juga: Jelang Duel Irak vs Indonesia, Harapan, Tekanan, dan Doa Satu Bangsa untuk Garuda!
Prediksi dan Peluang
Berdasarkan simulasi data dari Asian Football Analytics (AFA):
- Irak Menang 61%
- Seri 24%
- Indonesia Menang 15%
Namun, jika Indonesia mampu mencetak gol lebih dulu, peluang kemenangan naik hingga 35% berdasarkan tren laga internasional dua tahun terakhir.
Kunci utamanya: disiplin di babak pertama dan efisiensi di depan gawang.
Baca Juga: Analisis: Strategi Patrick Kluivert Dipertaruhkan di Laga Indonesia vs Irak