SEWAKTU.com- Suasana Madrid malam ini terasa lain. Langit Bernabeu bergetar oleh teriakan ribuan penggemar yang menanti momen paling sakral di sepak bola Spanyol yaitu El Clasico.
Di atas kertas, ini hanyalah laga pekan ke-10 La Liga 2025/2026, namun bagi Real Madrid dan Barcelona, ini adalah panggung pembuktian dua generasi baru Xabi Alonso dan Hansi Flick.
Real Madrid datang dengan napas kemenangan empat laga beruntun. Di bawah Alonso, Los Blancos tampil dengan wajah segar: cepat, efisien, dan mematikan.
Kylian Mbappe, sang megabintang baru, menjadi simbol kebangkitan. Ia tak sekadar mesin gol, tapi juga ikon era baru Madrid yang haus gelar.
Baca Juga: Prediksi Real Madrid vs Barcelona, Adu Tajam Mbappe dan Rashford di El Clasico 2025!
Barcelona dan Ambisi Tak Pernah Padam
Di sisi lain, Barcelona datang dengan luka tapi juga keberanian. Musim ini mereka naik-turun, diguncang badai cedera, dan sempat dipermalukan Sevilla 1-4. Namun kemenangan 6-1 atas Olympiakos di Liga Champions membuktikan mereka belum habis.
Hansi Flick membangun ulang Barca dengan darah muda. Lamine Yamal, bocah ajaib yang baru beranjak 18 tahun, kini berdiri sejajar dengan Marcus Rashford yang siap menjalani debut El Clasico-nya. Di balik semua tantangan, ada semangat yang sama: melindungi martabat Blaugrana.
Sayangnya, Flick harus menonton dari tribun akibat sanksi kartu merah. Namun di lapangan, spiritnya hidup dalam setiap umpan dan pressing yang tak kenal lelah.
Gengsi, Balas Dendam, dan Takdir
Empat kekalahan beruntun dari Barcelona musim lalu masih menancap di ingatan Madridistas. Malam ini mereka punya kesempatan membalas semuanya.
Alonso tahu, satu kemenangan di El Clasico bisa mengubah segalanya moral, kepercayaan diri, dan bahkan arah kompetisi.
Sementara bagi Barcelona, laga ini adalah ujian mental. Mereka ingin membuktikan bahwa dominasi musim lalu bukan kebetulan. Tanpa Lewandowski, tanggung jawab gol kini ada di pundak Rashford dan Lopez.