Presiden, kata Hanif, mengimbau agar kegiatan bersih-bersih dilakukan minimal dua kali dalam seminggu sebagai upaya nyata menjaga kebersihan dan keberlanjutan lingkungan.
Hanif juga menyoroti tantangan besar yang dihadapi Kota Bogor dalam pengelolaan sampah.
Berdasarkan data yang ia sampaikan, timbulan sampah di Kota Bogor mencapai 700 ton per hari, dengan 500 ton berhasil dikelola oleh pemerintah daerah.
Sementara itu, sekitar 200 ton lainnya masih tercecer di jalan dan sungai.
“Bogor punya dua sungai besar, Ciliwung dan Cisadane. Kalau sungai-sungai ini penuh sampah, dampaknya akan dirasakan sampai ke wilayah hilir, termasuk Jakarta. Jadi saya berharap semua pihak bisa bersama-sama menjaga kebersihan dan lingkungan kita,” tegas Hanif.
Aksi ini tidak hanya menjadi kegiatan seremonial, tetapi juga momentum untuk memperkuat komitmen seluruh pihak dalam membangun budaya hidup bersih dan sehat.
Pemerintah Kota Bogor bersama DPRD dan masyarakat diharapkan terus memperluas partisipasi publik dalam gerakan kebersihan yang berkelanjutan. (ADV)