“Alhamdulillah, sampah makanan yang masuk ke TPA hanya 4 persen. Ini memudahkan teman-teman di Dinas Lingkungan Hidup dan membuktikan bahwa perubahan perilaku masyarakat mulai terbentuk,” ungkapnya.
Sekda Ajat juga meminta setiap perangkat daerah dan unit pelayanan untuk memberikan penjelasan apa adanya selama proses validasi.
Menurutnya, transparansi akan memperkuat kepercayaan publik terhadap pelayanan pemerintah daerah.
“Saya pesan, ceritakan apa adanya saja. Tidak perlu dihias-hias. Yang terlihat di lapangan itulah yang kami lakukan setiap hari. Itulah yang memperkuat pelayanan kita,” tegasnya.
Pemkab Bogor berharap kunjungan tim IGA 2025 ini tidak hanya menjadi penilaian teknis, tetapi juga kesempatan untuk memperlihatkan bahwa inovasi daerah dapat berjalan tanpa rekayasa, berkelanjutan, dan memberi manfaat langsung bagi masyarakat. (ADV)