SEWAKTU.com -- World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia merilis hasil dari penelitian mengenai apakah varian Omicron lebih berbahaya dibanding varian lain termasuk Delta.
Varian Omicron sendiri ditemukan pertama kali di Afrika Selatan dan sudah menyebar ke berbagai negara. WHO menetapkan bahwa setiap negara harus tetap menerapkan protokol kesehatan kepada masyarakatnya.
Ketentuan dari WHO ini merupakan saran dari Kelompok Penasihat Teknis mengenai Evolusi Virus (TAG-VE) yang merupakan tim peneliti varian Omicron di Afrika Selatan.
Baca Juga: Cobain Deh Tips Diet Ala Artis Korea, Mereka Mengurang Asupan Daging Berlemak
Selain varian Omicron, terdapat juga varian virus Covid-19 seperti Delta. Saat ini peneliti di Afrika Selatan dan seluruh dunia masih melakukan penelitian terkait varian Omicron.
Berikut adalah info terbaru dari WHO mengenai varian Omicron.
1. Tingkat Penularan
WHO menyatakan belum jelas apakah varian Omicron lebih mudah menular (semisal dari orang ke orang) dibandingkan dengan varian lain, termasuk Delta.
Penelitian epidemiologi sedang dilakukan untuk mengungkap naiknya jumlah positif covid-19 yang meningkat di wilayah Afrika Selatan, apakah hal tersebut terkait varian Omicron atau faktor lainnya.
Baca Juga: Tips Agar Handphone Kamu Tetap Awet Saat di Pakai
2. Tingkat Keparahan Penyakit
WHO menyatakan belum jelas apakah infeksi varian Omicron menyebabkan penyakit yang lebih parah dibandingkan dengan infeksi varian lainnya, termasuk delta.
Data awal menunjukkan bahwa ada peningkatan jumlah pasien rawat inap di Afrika Selatan, tetapi hal tersebut kemungkinan disebabkan oleh meningkatnya jumlah orang yang terinfeksi secara keseluruhan, bukan spesifik hanya karena varian omicron.
Saat ini tidak ada informasi yang menunjukkan bahwa gejala yang disebabkan varian Omicron berbeda dari varian lainnya.