SEWAKTU.com -- Setelah sempat viral di media sosial dan di portal berita terkait insiden yang terjadi di Desa Wadas, Purworejo, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta maaf secara terbuka.
Dalam insiden pengukuran lahan tambang di Desa Wadas, Purworejo, beberapa masyarakat ditangkap oleh petugas keamanan.
Namun dalam keterangannya, Ganjar Pranowo mengaku akan memastikan bahwa warga yang sempat ditangkap akan segera dibebaskan.
Dalam keterangan pers yang digelar di Mapolres Purworejo, Ganjar Pranowo meminta maaf atas ketidak nyamanan atas insiden yang terjadi kemarin.
"Saya ingin minta maaf kepada seluruh masyarakat, khususnya masyarakat Purworejo, terkhusus yang ada di Desa Wadas, karena kejadian kemarin mungkin merasa betul-betul tidak nyaman," ujar Ganjar Pranowo.
"Saya minta maaf dan saya minta maaf," tegas Ganjar.
Ganjar juga mengaku sudah melakukan komunikasi yang intens terhadap Kapolda Jateng, terkait dengan kondisi di Wadas. Termasuk diantaranya mengenai warga yang sempat ditahan oleh petugas.
Baca Juga: LRT Jabodebek Akan Beroperasi pada Agustus 2022, Berikut Rute dan Harga Tiketnya
"Kemarin malam saya cukup intens komunikasi dengan Pak Kapolda, intens sekali untuk memantau perkembangan yang ada di Purworejo, terkhusus Wadas. Kami sudah berkomunikasi dan bersepakat masyarakat yang kemarin diamankan insyaallah akan dilepaskan," jelas Ganjar.
Dikesempatan yang sama, Ganjar juga mengaku sudah melakukan komunikasi dengan Komnas HAM terkait dengan warga yang ditangkap tersebut.
"Kami sempat berkomunikasi dengan Komnas HAM, dan Komnas HAM pun sepakat (dilepas) karena di antara kami komunikasi sangat intens terkait hal ini," keterangan Ganjar.
Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi mengatakan bahwa dalam insiden tersebut, pihaknya mengamankan sebanyak 64 warga. Semuanya diamankan di Mapolres Purworejo dan akan dibebaskan hari ini.
Baca Juga: Anak Gubernur Kaltara Meninggal Dunia Bareng Kader PSI di Jakarta Usai Tabrak Separator Busway