SEWAKTU.com - Pengamat politik, Ujang Komarudin menanggapi polemik warga Desa Wadas dengan aparat kepolisian.
Pasalnya, bentrokan terjadi lantaran warga tidak menolak pembangunan proyek Bendungan Bener.
Ditambah, proyek tersebut merupakan gagasan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Menurutnya, Ganjar Pranowo saat ini memiliki dua pilihan yang mungkin bisa jadi pertimbangan.
Baca Juga: Tak Diperbolehkan Bawa Anaknya, Medina Zein Ancam Bongkar Aib Suami Lebih Parah Lagi
Ujang mengatakan pilihan Ganjar Pranowo ada dua, melanjutkan proyek tersebut atau elektabilitasnya hancur di Pilpres 2024.
"Jika proyek itu dilanjutkan taruhannya elektabilitasnya di Pilpres 2024 karena sudah banyak warga menolak," kata Ujang.
Namun, jika Ganjar Pranowo menghentikan proyek Bendungan Bener, maka elektabilitasnya akan meningkat.
"Bukan tidak mungkin berpengaruh kepada elektabilitasnya dan dipastikan akan berdampak besar," ucap Ujang seperti dikutip dari Pojoksatu.id.
Baca Juga: Kecelakaan Truk di Tol Cikampek, 1 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit
Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mendatangi sejumlah warga Desa Wadas, Kabupaten Purworejo.
Ganjar Pranowo menemui beberapa warga untuk menjelaskan terkait pembangunan waduk atau Bendungan Bener yang merupakan salah satu proyek strategis nasional pemerintah pusat.
Ganjar Pranowo juga meminta maaf kepada warga Wadas dan meminta untuk mengutamakan musyawarah mufakat.
"Tidak usah saling menyakiti hati perasaan warga, diajak rembugan semuanya, nanti panjenengan yang sudah mendapat ganti rugi, uangnya jangan dipakai sembarangan, untuk beli tanah atau rumah pengganti," kata Ganjar Pranowo.