SEWAKTU.com - Wakil Katib Syuriyah PWNU DKI Jakarta, Taufik Damas menanggapi soal kerusuhan antara warga dan aparat kepolisian di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah.
Taufik Damas pun berandai-andai jika pengerahan aparat polisi ke Desa Wadas untuk menjaga tempat ibadah.
"Seandainya pengerahan seperti ini untuk menjaga tempat ibadah yang akan dirusak, keren kali ya," kata Taufik Damas seperti dikutip dari Twitter @TaufikDamas.
Pengepungan ribuan aparat polisi itu dilakukan dalam rangka pembebasan lahan dan pengukuran lahan untuk proyek Bendungan Bener.
Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 9 Februari 2022: Usai Bongkar Identitasnya, Nino Malah Dibenci oleh Reyna
Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mendatangi sejumlah warga Desa Wadas, Kabupaten Purworejo.
Ganjar Pranowo menemui beberapa warga untuk menjelaskan terkait pembangunan waduk atau Bendungan Bener yang merupakan salah satu proyek strategis nasional pemerintah pusat.
Ganjar Pranowo juga meminta maaf kepada warga Wadas dan meminta untuk mengutamakan musyawarah mufakat.
"Tidak usah saling menyakiti hati perasaan warga, diajak rembugan semuanya, nanti panjenengan yang sudah mendapat ganti rugi, uangnya jangan dipakai sembarangan, untuk beli tanah atau rumah pengganti," kata Ganjar Pranowo.
Baca Juga: Merasa Tidak Jika Pria Jauh Lebih Manja Saat Sakit? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Ganjar Pranowo mengaku prihatin atas peristiwa yang terjadi di Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo.
Pasalnya, terjadi konflik antara warga dan aparat kepolisian di lokasi kejadian dan beberapa warga ada yang sudah diamankan pihak terkait.
"Saya intens komunikasi kepada Kapolda, Wakapolda dan lainnya, memantau perkembangan yang ada di Purworejo, khususnya Wadas," ujar Ganjar Pranowo.
"Kami sepakat, masyarakat yang diamankan kemarin, hari ini akan dilepas untuk dipulangkan," sambungnya.***