news

Daftar Penjahat Perang Paling Kejam Dalam Sejarah Modern, Salah Satunya Joseph Kony

Rabu, 6 April 2022 | 15:23 WIB
Penjahat perang paling jahat di dunia dalam sejarah modern. (Foto oleh Алесь Усцінаў dari Pexels)

Kony terkenal sebagai panglima perang di Afrika. Dia memimpin Tentara Perlawanan Tuhan (LRA) yang mulai perang gerilya melawan Uganda pada 1987 dan memperluas jangkauannya ke Kongo, Sudan Selatan dan Afrika Tengah.

Sejak 1986 LRA sudah menculik atau membunuh 6.000 warga sipil.

Pemerintah Uganda menuduhnya memerintahkan penculikan anak-anak untuk dijadikan tentara. Sekitar 66.000 anak menjadi tentara dan membuat lebih dari 2 juta orang mengungsi.

Kony didakwa sebagai pelaku kejahatan perang dan kejahatan kemanusiaan oleh Mahmakah Kriminal Internasional The Hague pada 2005.

Status: Keberadaan Kony saat ini tidak diketahui. Dia diduga bersembunyi di perbatasan Kafia Kingi, antara Sudan dan Sudan Selatan.

Baca Juga: Bertemu Gadis dan Gya Sadiqah, Tiara Andini: Tinggal Dua Lagi

Felicien Kabuga 'Rwanda'

Dia disebut sebagai "Pol Pot-nya Afrika" oleh the Sunday Times, London. Miliuner Rwanda ini dituduh mendanai genosida yang dilakukan ekstremis Hutu terhadap suku etnis Tutsi pada 1994. Sekitar 800.000 etnis Tutsi tewas dibantai oleh Hutu.

Pada 2002 AS menawarkan imbalan USD 5 juta bagi informasi keberadaannya. Upaya penangkapannya membuat seorang informan tewas.

Status: dia ditangkap polisi di dekat Paris, Prancis pada April 2020 setelah menjadi pelarian selama 26 tahun dan akan diadili atas kejahatan terhadap kemanusiaan oleh Mahkamah Internasional Pengadilan Kriminal untuk Rwanda

Efrain Rios Montt 'Guatemala'

Rios Montt, sosok tentara Guatemala ini adalah jenderal angkatan darat pada masanya setelah kudeta pada 1982 dan dia menjabat sebagai Presiden Guatemala pada 1982-1983, masa paling berdarah dalam sejarah perang saudara di Guatemala.

Laporan dari The Inter-Diocese Project for the Recovery of the Historic Memory (REMHI) dan the Historical Clarification Commission (CEH) menyebut telah terjadi pelanggaran HAM besar di masa perang saudara di Guatemala 1960-1996 yang menewaskan lebih dari 200.000 orang.

CEH menyimpulkan telah terjadi genosida terhadap masyarakat asli Maya di Guatemala.

Montt mengakui terjadinya kejahatan itu yang dilakukan oleh tentara Guatemala di masa dia menjabat presiden namun dia membantah merencanakan dan memerintahkan perbuatan tersebut.

Halaman:

Tags

Terkini

KPK Gelar OTT di Banten, 9 Orang Langsung Diamankan

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:42 WIB