SEWAKTU.com -- Seorang warga Tasikmalaya terlihat dalam keadaan memprihatinkan. Pria tersebut bernama Herman Suherman (48).
Pria yang sedang dalam kondisi sakit di bagian kakinya itu tinggal seorang diri di gubuk tengah sawah Desa Cilangkap, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
Herman adalah warga Ciamis. Tetapi dirinya diusir oleh anaknya dan terpaksa tinggal di gubuk tengah sawah.
Kondisinya pun sangat memprihatinkan. Lantaran mengidap diabetes, kaki kanan Herman sudah membusuk sehingga ia tidak bisa berjalan. Herman hanya bisa terbaring lemas di gubuknya.
Ketika hujan lebat, Herman sering kehujanan lantaran gubuk yang dihuninya di tengah sawah berukuran 2 x 3 meter tersebut gentengnya bocor.
Baca Juga: Viral! Video Pria Main Game Slot Judi Sambil Sholat Berjamaah, Bikin Publik yang Nonton Geram
Ketika lapar, Herman seringkali hanya minum air galon yang berasal dari pemberian tetangganya. Herman menuturkan, ia bisa berakhir di gubuk tersebut lantaran diusir oleh anak perempuannya yang tinggal tidak jauh dari gubuk yang dihuninya.
“Dulu pernah kerja kuli serabutan di Pasar Cisarua Bogor. Tapi saat itu sakit, saya kena diabetes. Akhirnya saya minta ke saudara yang di sana untuk diantar pulang. Saya pulang ke anak saya di Tasikmalaya,” bebernya, Kamis 7 April 2022.
Saat tinggal bersama anaknya, diabetes yang diderita Herman tambah parah. Keterbatasan biaya membuat Herman tidak berobat untuk menyembuhkan penyakitnya tersebut.
Baca Juga: Video Bocil Asyik Ciuman di Halaman Rumah Warga Viral, Ditegur Malah Makin Nafsu
“Nah, di sana saya sering kali bertengkar sama anak saya. Anak saya mengusir saya, akhirnya tinggal sendirian di gubuk milik warga di sini,” katanya.
Herman menyebutkan pernah menikah dua kali dan dikaruniai tiga orang anak. Istri pertamanya orang Ciamis, sementara istri kedua Herman berasal dari Garut. Namun Herman sudah cerai dengan kedua istrinya tersebut.
“Dua kali nikah, yang satu sama orang Ciamis, satu lagi sama orang Garut. Tapi sudah cerai, mereka juga sudah nikah lagi dengan orang lain,” katanya.
Herman sangat berharap bisa sembuh, namun ia sadar tidak ada yang bisa membantunya. Apalagi anaknya sudah tidak lagi peduli.