SEWAKTU.com -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memprediksi beberapa titik rawan macet ketika mudik Lebaran 2022.
Seperti titik macet yang sudah pasti terjadi di wilayah tol Jakarta-Cikampek dan tol dari Jakarta menuju Bekasi.
Menhub memprediksi bahwa puncak mudik Lebaran 2022 terjadi pada tanggal 29 dan 30 April 2022. Lalu untuk puncak arus balik pada tanggal 8 Mei 2022.
“Jadi sejumlah area yang diprediksi akan terjadi perlambatan atau kemacetan yakni di pintu masuk dibeberapa tol, rest area, pom bensin dan tempat-tempat lainnya," terang Menhub Budi Karya sumadi dalam kunjungan simulasi Tol Jakarta Cikampek, Sabtu 16 April 2022.
Baca Juga: Dengar Nih! ASN Jawa Barat Dilarang Mudik Lebaran 2022 Menggunakan Mobil Dinas
Lalu, ada beberapa titik yang diprediksi terjadi kepadatan yaitu jalur tol Tangerang-Merak Km 26, Tol arah Cikampek Km 48-60, KM 31-37, Km 70-72, dan untuk arus balik di Km 54.
Selanjutnya Menhub mengatakan, sekarang ini sedang dalam didiskusi rekayasa lalu lintas mudik Lebaran 2022.
“Mulainya bisa di tanggal 28 April 2022 atau juga bisa lebih awal di tanggal 25 April 2022. Hasil dari simulasi ini akan segera dilaporkan dan direkomendasikan kepada Presiden,” bebernya.
Ia mengatakan, sektor darat menjadi yang paling krusial untuk ditangani. Sekitar 47% dari 85,5 juta orang yang akan melakukan mudik bakal memakai jalur darat.
Baca Juga: Sarankan Masyarakat Mudik Lebaran Lebih Awal, Menhub Budi: Mengantisipasi Kemacetan
Baik kendaraan pribadi (mobil dan sepeda motor) maupun angkutan darat (bus, angkutan penyebrangan, dan lain-lain). T
otal pemudik pada tahun ini meningkat sekitar 45% dibanding mudik tahun 2019 sebelum pandemi. Lalu, dua titik yang perlu dilakukan antisipasi khusus adalah jalur Bekasi-Semarang dan penyeberangan Merak Bakauheni.
Pada mudik Lebaran 2022, pemerintah mengeluarkan kebijakan tidak akan dilakukan penyekatan dan putar balik dan pengendalian di lapangan dilakukan secara humanis dan persuasif.
“Diharapkan, perjalanan mudik dapat berlangsung dengan lancar dan penuh kegembiraan, setelah dua tahun ini masyarakat tidak melakukan mudik akibat pandemi Covid-19. Selain itu, diharapkan tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19 usai masa mudik,” imbuhnya.***