Bahkan Soekarno pernah marah kepada Sutan Sjahrir karena sikapnya yang berbeda terhadap Soekarno yang menyebabkan ketegangan selama pengasingannya, Belanda melakukannya kepada mereka.
Hubungan kedua negara memburuk pada awal 1949 ketika Sutan Sjahrir menerima undangan dari Perdana Menteri Belanda Willem Drees ke Jakarta.
Sutan Sjahrir menerima undangan PM Belanda tersebut, hal ini memicu kemarahan Soekarno.
Soekarno marah bukan karena pertemuannya, melainkan Sutan Sjahrir tidak kembali ke pengasingan.
Soekarno menganggap Sjahrir tidak setia. Soekarno beberapa kali kecewa dengan sikap Sutan Sjahrir.
Baca Juga: Lirik Lagu Ojo Dibandingke Farel Prayoga yang Dinyanyikan di Upacara HUT RI Istana Merdeka
Salah satunya, karena Sjahrir tidak kunjung hadir di kursi perundingan menghadapi Belanda.
Ketika Sjahrir diangkat menjadi penasihat, dan surat pengangkatan Sjahrir resmi dibuat dan diteken oleh Soekarno, ternyata respons Sjahrir tidak baik.
Sjahrir menilai bahwa yang seharusnya mengangkat dia menjadi penasihat bukanlah Soekarno, tetapi Sjafruddin, sebagai Ketua Pemerintah Darurat Republik Indonesia.
Soekarno marah, kesal, dan kecewa atas sikap yang ditimbulkan oleh Sjahrir kepadanya, karena Soekarno merasa ini sebuah penghinaan.
Baca Juga: Dangdut Koplo Ojo Dibandingke Farel Prayoga Goyang Istana Negara, Pejabat Tinggi Joget Massal
Atas hal tersebut, kemudian pada 16 Januari 1962 Sjahrir ditahan tanpa pengadilan akibat dugaan makar.
Namun, walaupun begitu tali kedekatan mereka masih erat, Soekarno sangat menghargai perjuangannya untuk Kemerdekaan Indonesia.
Sutan Sjahrir mendahului Soekarno, dia wafat pada 19 April 1966, pada saat itu Soekarno menetapkan Sutan Sjahrir sebagai Pahlawan Nasional dan menempatkannya di Taman Makam Pahlawan Nasional Kalibata.***