SEWAKTU.com -- Belakangan publik dibuat heboh dengan kemunculan hacker Bjorka yang membongkar data-data pejabat publik di Indonesia.
Seorang pemuda penjual Es asal Madiun Jawa Timur, berinisial MAH resmi menjadi tersangka terkait kasus hacker Bjorka yang membongkar data publik di Telegram dan Twitter.
Meski awalnya keberadaan hacker Bjorka diburu, berbeda dengan Amerika Serikat jika mencari seorang buronan hacker. Jika di AS, polisi memburu hacker dengan memberikan hadiah uang yang fantastis.
Baca Juga: Hacker Bjorka Resmi Tersangka Tapi Gak Ditahan, Kenapa?
Seorang peretas di AS diberi hadiah uang ratusan miliar jika menemukan seorang peretas yang berbahaya. Seperti yang diunggah akun Twitter RFJ_USA.
Akun resmi dari Program Hadiah untuk kejahatan siber Departemen Luar Negeri AS itu memberikan uang Rp149 miliar bagi yang bisa menemukan peretas yang membobol negaranya.
Berbeda di Indonesia yang memburu hacker Bjorka justru saling tuduh. Bahkan warganet banyak yang tidak percaya jika remaja asal Madiun tersebut adalah seorang hacker.
Baca Juga: Identitas Hacker Bjorka Terungkap, Warga Madiun Penjual Es Keliling, Usia Baru 21 Tahun
REWARD! Up to $10M for information on Iranian malicious #cyber actors AHMADI, KHATIBI & NICKAEIN. They targeted U.S. critical infrastructure and compromised hundreds of computer networks across the U.S. and abroad. GOT A TIP? Contact RFJ today! http://ow.ly/4NzM50KHhC1
PENGHARGAAN! Hingga $10 juta untuk informasi tentang aktor #cyber jahat Iran AHMADI, KHATIBI & NICKAEIN. Mereka menargetkan infrastruktur penting AS dan membahayakan ratusan jaringan komputer di seluruh AS dan luar negeri. PUNYA TIP? Hubungi RFJ hari ini! http://ow.ly/4NzM50KHhC1
Bahkan, warganet banyak tidak percaya dengan identitas hacker Bjorka yang diciduk polisi karena tersangka tidak memiliki komputer di rumahnya.***