Selain keberangkatannya dari bawah, perawatan pangkalan juga sangat kuat. Maka tak heran jika ketua DPP Golkar di Kabupaten Bogor berganti, namun tetap Jaro Ade yang menguasai pangkalan.
Baca Juga: Dijatuhi Vonis 4 Tahun Penjara, Inilah Daftar Harta Kekayaan Bupati Bogor Non Aktif Ade Yasin
Selain itu, rapat daerah DPD Golkar Kabupaten Bogor mengusulkan Jaro Ade kembali ke Pilkada 2024.
Kalaupun ketua DPP Golkar yang menjabat hari ini akan mengubah itu, tentu harus melalui forum yang setingkat dengan musyawarah daerah.
Kecuali, pihak Golkar ingin dicap tidak konsisten. Tapi tentu saja Jaro Ade direkomendasikan atau tidak, semuanya kembali ke DPP Partai Golkar.
Namun, ketika DPP tidak menyarankan, mungkin ada pihak lain, seperti PDIP Kabupaten Bogor, yang saat ini tidak memiliki tokoh politik yang sangat kuat, untuk bersaing dengan Pilkada 2024.
3. Partai Demokrat
Kubu ketiga adalah profil pribadi yang lebih dominan. Asep Wahyu sangat merakyat di tingkat akar rumput meskipun jika Anda melihat latar belakang partainya itu adalah partai menengah.
Meski jika Demokrat tidak memberikan kepercayaan kepada Asep Wahyu, Partai Nasdem kemungkinan besar akan menerimanya.
4. PKB
Selain sosok Asep Wahyu, ada pula sosok Tommy Kurniawan yang saat ini menjabat sebagai anggota DPR RI untuk daerah pemilihan PKB Kabupaten Bogor.
Saya juga berpikir itu memiliki kekuatan populis yang sangat diperhitungkan. Meski mirip dengan Partai Demokrat, PKB adalah partai berhaluan tengah. Tentunya peta politik di atas akan lebih ditekankan oleh dua hal:
Baca Juga: Profil Lengkap Ade Yasin, Bupati Bogor Non Aktif yang Divonis 4 Tahun Penjara oleh Pengadilan
Pertama, menunggu hasil pemilihan presiden dan legislatif 2024. Karena syarat suara untuk mendapatkan Pilkada 2024 berdasarkan hasil Pemilu Legislatif 2024.
Selain itu, pemilihan presiden dan wakil presiden akan sangat mempengaruhi peta politik Pilkada 2024.