Ustaz Khalid Basalamah Sebut Wayang Haram, Jaringan Muslim Madani: Mirip Dengan Ideologi Gerakan ISIS

SEWAKTU.com - Direktur Eksekutif Jaringan Muslim Madani (JMM), Syukron Jamal menanggapi soal pernyataan Ustaz Khalid Basalamah.

Diketahui, Ustaz Khalid Basalamah menilai wayang hukumnya haram sehingga harus ditinggalkan dan dimusnahkan karena tidak sesuai dengan syariat Islam.

Menurut Syukron, pernyataan Ustaz Khalid Basalamah itu jelas bertentangan dengan Islam.

Pasalnya, pada era penyebaran Islam di Nusantara, wayang menjadi sarana dakwah yang cukup efektif sehingga diterima oleh masyarakat.

Baca Juga: Benarkah Ular Mampu Memprediksi Gempa? Simak Penjelasan Lengkapnya

"Budaya wayang sangat berjasa sebagai media dakwah dan komunikasi penyebaran Islam di Nusantara dengan pendekatan kebudayaan," kata Syukron dalam keterangan pada Rabu, 16 Februari 2022.

Menurut Syukron, budaya wayang itu merupakan warisan Wali Songo yang digunakan untuk menyebarkan dakwah Islan di Nusantara.

"Wali Songo yang sudah barang tentu kapasitas keilmuan agamnya tidak kita ragukan lagi. Jika dulu pendekatan ini tidak digunakan atau seperti pemikirannya Khalid Basalamah dengan label haram, bid'ah dan lain-lain tentu Islam di Nusantara tidak akan berkembang pesat," ujar Syukron.

Syukron mengatakan gerakan ideologi pengharaman penggunaan budaya dalam beragama seperti yang disebut Ustaz Khalid Basalamah itu hampir mirip dengan ideologi gerakan ISIS.

Baca Juga: Rumah Dorce Gamalama di Bekasi Terpantau Sepi, Warga: Hah, Meninggal? Innalillahi

Menurutnya, ISIS menggunakan gerakan perang terhadap warisan budaya dengan cara penghancuran budaya yang dianggap oleh mereka tidak sesuai dengan pemahaman keislamannya.

Jadi, dalam konteks sejarah Islam, gerakan dan pemikiran tersebut ditandai dengan lahirnya kelompok khawarij.

"Ideologi Islam pendekatan pembaharuan seperti ini sebenarnya harus kita sikapi secara serius karena berbahaya dan dapat menjadi ancaman bagi stabilitas NKRI kedepan," ucapnya.

"Sudahlah cukup menjadi contoh bagaimana negara-negara lain hancur karena fanatisme buta keagamaan," sambungnya.***