CERITA Pilu Tsania Marwa Dipisahkan 7 Tahun dengan Anak, Gak Berani Jemput Paksa karena Trauma

SEWAKTU.com -- Selama tujuh tahun, Tsania Marwa, seorang bintang sinetron, harus hidup terpisah dari kedua anaknya meskipun memiliki hak asuh penuh atas mereka.

Hak asuh ini diperoleh Tsania Marwa melalui putusan cerai dari Pengadilan Agama Cibinong setelah perceraian dengan Atalarik Syah. Namun, kisah hidupnya tidak semulus yang dibayangkan.

Menurut pengakuan Tsania Marwa, Atalarik Syah tidak memberikan kedua anaknya untuk tinggal bersama ibunya.

Baca Juga: Siapa Sheila Purnama? Presenter Bola Cantik Disebut Gundik Kurnia Meiga

Meskipun telah berusaha keras selama tujuh tahun agar kedua anaknya mau tinggal bersamanya, usahanya belum membuahkan hasil.

Mereka hanya bertemu di sekolah, dan hal ini menjadi pukulan berat bagi Marwa. "Saya yakin, siapa sih anak yang enggak mau sama ibunya, kecuali ibunya jahat," ucap Marwa ketika ditemui di Mahkamah Konstitusi, Jakarta Pusat, pada Senin, 18 Maret 2024.

Marwa juga mengakui bahwa dia tidak bisa melakukan upaya paksa untuk menjemput kedua anaknya dari Atalarik karena khawatir akan membahayakan kondisi psikis mereka.

Baca Juga: Pinjol untuk Bayar UKT Kuliah? Tipu Daya Sementara untuk Atasi Masalah Finansial pada Mahasiswa

Dia merasa sangat sedih saat mengetahui bahwa kedua anaknya diduga didoktrin agar tidak mau ikut dengan ibunya. Bahkan, menurut pengakuan Marwa, dalam sebuah video pada tahun 2021, putrinya berusia enam tahun mengatakan,

"Umi mau culik aku ya." Hal ini sangat menyayat hati bagi Marwa dan membuatnya merasa tidak dianggap sebagai ibunya sendiri.

Marwa mengungkapkan bahwa trauma yang dialaminya membuatnya belajar psikologi untuk dapat membantu anak-anaknya.

Meskipun pernikahannya dengan Atalarik Syah resmi bercerai pada tahun 2017 setelah lima tahun menikah, perjuangannya untuk mendapatkan hak asuh anak-anaknya belum selesai.

Kisah Sania Marwa mengingatkan kita akan pentingnya perlindungan terhadap hak asuh anak dan perlunya dukungan bagi ibu yang berjuang untuk hak-hak tersebut.

Semoga Marwa dan kedua anaknya dapat menemukan kedamaian dan kebahagiaan dalam perjalanan hidup mereka.