Gofar Hilman Hadirkan Warkop Polim: Warkop Modern Bernuansa Lokal dengan Harga Ramah di Kantong

SEWAKTU.com -- Presenter sekaligus pengusaha Gofar Hilman kembali melebarkan sayap di dunia kuliner dengan membuka usaha barunya bernama Warkop Polim, yang terletak di Jalan Panglima Polim 5 No. 1, Jakarta Selatan.

Mengusung konsep warkop modern dengan harga terjangkau dan kemasan kekinian, tempat ini langsung mencuri perhatian para pecinta tongkrongan dari berbagai kalangan.

Warkop Polim hadir dengan misi menjembatani budaya nongkrong khas Indonesia dengan gaya hidup urban anak muda masa kini.

Gofar menyampaikan bahwa warkop sudah menjadi bagian dari kultur masyarakat Indonesia, sebagai tempat untuk berbincang, berbagi cerita, atau sekadar menikmati kopi.

Menurutnya, konsep ini dibuat agar semua kalangan merasa diterima, baik anak muda, pekerja kreatif, hingga masyarakat umum.

Berbeda dari warkop pada umumnya yang menyajikan camilan ringan dan mi instan, Warkop Polim menawarkan makanan berat khas Nusantara seperti Soto Betawi, Lontong Sayur, hingga Sayur Lodeh, yang dikemas secara modern. Harga makanan dibatasi hanya sampai Rp35.000, sedangkan minuman paling mahal dijual seharga Rp25.000.

Baca Juga: Dorong Pertanian Berkelanjutan, SV IPB Kembangkan Ekosistem Pertanian Hijau dari Limbah di Jawa Barat

Konsep ini dibuat agar pelanggan bisa merasakan kenyamanan dan cita rasa autentik tanpa harus merogoh kocek dalam.

Selain menyajikan makanan, Warkop Polim juga menyediakan area indoor dan outdoor, lengkap dengan zona smoking dan non-smoking.

Suasana yang dihadirkan sangat cocok untuk berkumpul, bekerja, maupun bersantai, menjadikannya pilihan tempat nongkrong baru yang cepat digemari.

Jam operasional Warkop Polim cukup fleksibel. Di akhir pekan, tempat ini mulai buka sejak pukul 06.00 pagi, menyasar komunitas sanmori (Sunday Morning Ride) dan pecinta mobil klasik yang biasa berkumpul di kawasan Blok M.

Sementara itu, pada hari biasa, operasional dimulai pukul 12.00 siang dan berakhir pukul 03.00 dini hari.

Strategi ini dinilai efektif untuk menjangkau beragam komunitas dan menyesuaikan dengan gaya hidup masyarakat urban Jakarta.

Sejak dibuka, dukungan dari berbagai kalangan terus mengalir. Teman-teman musisi, figur publik, hingga komunitas otomotif turut memberi dukungan moral maupun promosi.