SEWAKTU.com -- Kasus penyiraman air keras yang menimpa Agus Salim oleh rekannya, Aji, masih menjadi sorotan publik.
Insiden yang menyebabkan Agus kehilangan penglihatannya ini menarik perhatian masyarakat yang terus mengikuti perkembangan kasus dan mencari keadilan atas tindakan keji tersebut.
Meski begitu, Agus lebih memilih untuk fokus pada pemulihannya ketimbang memperkarakan kasusnya.
Bantuan mulai datang, termasuk dari Krishna Murti, kuasa hukumnya, yang mengalokasikan dana untuk biaya perawatan mata Agus.
Krishna menegaskan bahwa dana tersebut sepenuhnya milik Agus dan akan digunakan untuk mendukung pemulihannya.
Salah satu kendala yang dihadapi Agus adalah penolakan dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) untuk menanggung biaya perawatannya.
Menurut peraturan, tindakan medis akibat kekerasan tidak masuk dalam cakupan jaminan kesehatan.
Penolakan ini sempat menghambat proses pengobatan, tetapi bantuan dari pihak swasta dan dukungan publik membantu Agus untuk melanjutkan pengobatan.
Menariknya, Agus mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan penglihatannya, yang dilaporkan melalui beberapa uji coba penglihatan sederhana dengan keluarga.
Di sisi lain, proses hukum terhadap Aji terus berjalan. Berkas kasus telah diserahkan ke Kejaksaan Negeri Jakarta Barat, dan sidang perdana akan segera dijadwalkan.
Pihak keluarga Aji berharap proses persidangan akan menghasilkan vonis yang ringan, mengingat usia Aji yang masih muda. Proses hukum ini pun akan mempertimbangkan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi vonis akhir.
Kasus Agus Salim menjadi contoh mengerikan dari tindak kekerasan yang merusak hidup seseorang, tetapi juga menggambarkan ketangguhan korban dalam melawan luka fisik dan mental dengan dukungan penuh dari masyarakat serta keluarga.