SEWAKTU.COM -- Agus Salim dan Kisruh Donasi 1,3 Miliar. Perseteruan terkait donasi senilai 1,3 miliar rupiah antara Agus Salim dan Novi semakin memanas.
Upaya mediasi yang dilakukan oleh pihak Novi dan kuasa hukumnya untuk menyelesaikan konflik secara damai tidak membuahkan hasil. Sebaliknya, pihak Agus, melalui kuasa hukumnya Farhat Abbas, lebih memilih jalur hukum dengan melaporkan Novi dan sejumlah pihak yang mendukungnya.
Langkah Balasan dari Novi
Menanggapi laporan tersebut, Novi menyatakan telah mengantongi empat nama dari pihak Agus yang akan dia laporkan balik.
Baca Juga: Farhat Abbas dampingi Agus Salim ke Kemensos RI, berharap ada titik terang.
Dalam sebuah siaran langsung di kanal media Ema Waroka, Novi menegaskan bahwa langkah ini diambil sebagai pembelajaran agar tidak ada korban lain yang dirugikan oleh oknum-oknum serupa di masa depan.
"Empat nama itu akan kami proses. Kalau deliknya terpenuhi, maka laporan ini akan berjalan sesuai hukum. Saya ingin memastikan kasus seperti ini tidak terjadi lagi," ungkap Novi.
Tanggapan Kuasa Hukum Agus
Farhat Abbas, kuasa hukum Agus Salim, menyebut bahwa langkah melaporkan pihak Novi dan pendukungnya adalah hak hukum kliennya.
Baca Juga: RWB Ke-12 Subasa: Langka dan Memikat di Ajang Sudden Limit Up
Farhat juga menyampaikan bahwa tim hukumnya telah siap menghadapi segala tuduhan yang diarahkan kepada Agus. Farhat menyebutkan bahwa jika diperlukan, ia akan didampingi oleh 50 pengacara dari lembaga hukum Indonesia dan Peradi untuk membela kliennya.
"Saya selalu mengedepankan adab dan meminta maaf jika ada yang tersinggung oleh pernyataan saya. Namun, jika ada yang melaporkan, kami juga tidak akan tinggal diam dan akan mengambil langkah hukum yang sama," jelas Farhat.
Ema Waroka Menyikapi Konflik
Nama Ema Waroka juga disebut-sebut oleh Farhat Abbas dalam beberapa pernyataan. Namun, Ema dengan tegas menyatakan bahwa dirinya tidak gentar.
Baca Juga: RWB Ke-12 Subasa: Langka dan Memikat di Ajang Sudden Limit Up
"Saya tidak kenal dengan orang-orang ini, dan tudingan mereka tidak mendasar. Yang saya pedulikan adalah penggunaan dana donasi yang harus jelas dan sesuai peruntukannya. Jika dilaporkan, saya siap menghadapi," ujar Ema.
Ema juga menyayangkan bahwa mediasi yang sempat diupayakan tidak menghasilkan kesepakatan. Dia menyebut, "Seharusnya bisa dibuat jalan tengah, misalnya membuka rekening bersama yang transparan untuk memastikan dana donasi benar-benar digunakan untuk pengobatan Agus."